Kerusuhan Warnai Pendistribusian BBM
Kelangkaan BMM melanda sejumlah daerah di Indonesia, tidak terkuali di daerah saya, Selatpanjang, Riau. Untuk memenuhi kebutuhan BMM, Jum’at kemarin Pemerintah Kecamatan mengumumkan akan melakukan pendistribusian BMM setelah Sholat Jum’at yang langsung dikoordinir oleh pemerintah. Lokasi yang ditunjuk adalah Taman Cik Puan dan lapangan Gelora. Tak pelak lagi, usai Sholat Jum’at sekitar pukul 12.30 WIB, Taman Cik Puan dan lapangan Gelora dikerumuni oleh masyarakat yang ingin membeli benzin. Kemacetan pun terjadi di sekitar ruas jalan pada dua lokasi tersebut.
Dari keluarga saya yang ikut mengantri adalah adik dan kakak ipar saya. Mereka menuju Taman Cik Puan karena lokasinya sangat dekat dengan rumah saya, hanya berjarak ± 300 M. Walaupun hari panas mencentang, masyarakat rela mengantri untuk mendapatkan benzin. Tapi masyarakat sempat kecewa karena saat mereka mendatangi lokasi ternyata belum ada persiapan apa-apa yang dilakukan oleh pemerintah. Adik dan kakak ipar saya pulang karena merasa kecewa, selain itu ada juga kekhawatiran akan adanya kerusuhan karena beberapa masyarakat ada kecewa dan ingin melakukan pembakaran.
Ternyata apa yang dikhawatirkan benar-benar terjadi. Sekitar pukul 16.00 WIB terjadi insiden di dua lokasi tersebut. Di Taman Cik Puan, sebuah drum yang berisi benzin dibakar oleh massa. Sedangkan satu buah drum lainnya digelinding oleh massa dan diceburkan ke laut. Di lapangan gelora 1 buah drum ditumpahkan begitu saja ke tanah. Kerusuhan ini membuah panik masyarakat, bahkan toko-toko sempat tutup takut terkena imbas dari kerusuhan seperti yang terjadi beberapa tahun lalu di Selatpanjang.
Sebenarnya gelagat kerusuhan sudah terlihat dua hari sebelumnya, karena kekesalan masyarakat pada pemerintahan yang sepertinya tidak serius dalam menangani masalah kelangkaan BBM dan adanya monopoli dari salah seorang aparat pemerintahan yang memegang 3 APMS (Agen Premium dan Minyak Solar). Akhirnya kemarahan masyarakat tidak bisa dibendung lagi pada saat pendistribusian.
Kerusuhan berpunca karena sistem pendistribusian yang kurang baik dan lamban, sehingga masyarakat yang telah lama menunggu antrian mengamuk. Kerusuhan pun tak dapat dielakkan. Untungnya pihak keamanan cepat mengatasi sehingga api kemarahan masyarakat dapat dipadamkan. Untungnya lagi tidak ada korban jiwa.
Yang aku kasihankan adalah melihat beberapa orang yang sedang mendorong pulang sepeda motornya. Mungkin awalnya berharap akan mendapatkan bensin untuk mengisi motornya tapi insiden itu membuat ia terpaksa mendorong motornya sampai ke rumah, rasa kecewa terpancar jelas dari wajah mereka.
No comments:
Post a Comment