Friday, December 15, 2006

Poligami, Tanyakan Kenapa

Senangnya dalam hati, kalau beristeri dua

Terasa dunia ini Ana yang punya
(P. Ramlee – Madu Tiga)

Mungkin itulah yang dirasakan bagi kaum laki-laki bila berpoligami. Poligami, topik yang lagi hangat dibicarakan saat ini. Dimana-mana membicarakan poligami, di gubuk derita sampai istana Negara. dan hampir di semua situs internet yang saya klik ada judul poligami. Termasuk situs yang kerap saya kunjungi Febdian.net.

Kemarin itu, saya gak niat mengomentari tulisan yang ada di Febdian.net, tapi karena ada di meja diskusi dan disuruh mengomentari, saya pun menuliskan komentar saya disana. Pembicaraan saya diinternet dilihat oleh teman-teman saya. Mereka jadi ikut berbicara masalah poligami. Sebenarnya yang gak ngerti, apa sih yang sebenarnya dibicarakan. Syariatnyakah, baik-buruknyakah, atau enak-tidaknya poligami itu.

Kalau masalah syariat, pasti yang lebih tau adalah ahlinya, misalnya ustadz. Tapi, yang saya tau nih, nikah saja ada banyak hukumnya, bisa wajib, bisa sunah, mubah dan bisa juga menjadi haram jika tujuannya untuk menyakiti atau mencelakakan salah satunya, suami atau istri.

Namun banyak yang beranggapan, mengharamkan sesuatu yang telah dihalalkan itu sudah bertentangan dengan Islam, sama saja hukumnya menghalalkan apa yang diharamkan. Namun menurut beberapa ahli fiqih, makanan yang haram bisa saja dihalalkan. Misalnya babi, bisa saja menjadi mubah atau diizinkan untuk dimakan, bila keadaan memaksa. Bila tidak dijumpai makanan yang halal, sedangkan pada saat itu kita memerlukan makanan untuk meneruskan hidup.

“Makanan halal, tapi bisa mendatangkan penyakit bagi pemakanan. Kambing, misalnya. Kalo udah tau makan daging kambing akan membuat tekanan darah naik, kenapa masih makan kambing? Itu sama saja mencari penyakit. Aku rasa gak salah kalo kita meninggalkan yang halal untuk menghindari terjadinya hal-hal buruk,” komentar teman saya.

Komentar teman saya itu mengingatkan saya kepada sebuah hadis Nabi, “Tidak dibenarkan segala bentuk kerusakan (dharar) terhadap diri atau orang lain.”

“Memang benar, tapi gak salah juga kan bila orang berpoligami untuk menghindari perbuatan dosa, menghindari zina. Gak pantas rasanya poligami jadi dibenci.” Pendapat teman saya yang satunya.

“Rasulullah saja tidak rela ketika anaknya Fatimah dimadu. Apalagi kita-kita ini yang keadaan iman dan taqwa naik-turun. Kalau Rasulullah saja sudah tidak suka anaknya dimadu, poligami juga menjadi gak pantas untuk kita lakoni.”

“Poligami itu sama saja dengan kentut. Gak ada yang larang, silakan kentut. Tapi jangan coba-coba kentut sembarangan, bisa-bisa dilempari sandal. Apalagi kentutnya bau sekali.” Komentar teman saya ini membuat teman-teman dan saya tertawa.

Tiba-tiba kami semua berhenti sejenak tertawa ketika teman saya yang agak pendiam, buka mulut, “Yaah… poligami bagai buah simalakama. Kenapa jadi begitu ya?” Semua yang mendengarnya menjadi ketawa. Semua jadi heran, dan bertanya-tanya kenapa si pendiam ikut berkomentar.

Baik-buruknya poligami ini sebaiknya diserahkan kepada masyarakat atau kepada mereka yang menjadi objek poligami. Sedangkan enak-tidaknya poligami bagusnya ditanyakan kepada pelaku poligami. Kalau ada orang bisa berbahagia dengan poligami kenapa pula kita yang merasa tersiksa. Dan kalaupun ada yang tidak senang dengan poligami, jangan pula kita memaksa mereka untuk sejutu dengan poligami.
Beginilah poligami, selalu mengundang pro dan kontra, tanyakan kenapa.

Wednesday, December 13, 2006

Mi Sagu


Aha! Ini adalah photo hasil jepretan saya sendiri, saya cukup senang dengan hasil bidikan ini, walaupun hasil masih kurang hehehehe… Tapi inilah yang terbaik menurut saya, karena beberapa photo sebelumnya gagal, fokusnya tidak tepat, photo buram, kelihatan sinar mataharinyalah dan lain sebagainya. Alhamdulillah, sekali ini berhasil.

Sudah beberapa hari photo ini menjadi wallpaper di komputer saya. Puji syukur kepada Allah, setiap orang yang memandang photo ini pasti memberikan pujian. Dari sisi mana hingga mereka memuji, saya sendiri tidak tahu. Apakah hasil bidikan saya bagus ataukah karena makanan yang saya bikin itu menyelerakan. Tapi menurut saya, cenderung karena objek yang saya photo itu adalah mi sagu.

Mi sagu adalah makanan kegemaran masyarakat melayu Selatpanjang. Kenapa mi sagu? Karena sejak dahulu kala Selatpanjang merupakan daerah penghasil sagu, dan sagu menjadi makanan pokok. Namun sekarang telah bergeser kepada beras (nasi). Walaupun demikian, mi sagu tetap menjadi kegemaran masyarakat melayu Selatpanjang, bahkan masyarakat suku lain yang tinggal di Selatpanjang juga suka dengan mi sagu.

Biasanya, orang yang telah lama meninggalkan Selatpanjang, pasti teringat dengan mi sagu. Dan bila mereka pulang kampung (Selatpanjang), pasti yang dicari adalah mi sagu. Belum lama ini, ada teman saya yang lagi hamil mengidam mi sagu. Meskipun daerah tempat tinggalnya jauh dari Selatpanjang, dia minta dikirimkan mi sagu mentah dari Selatpanjang.

Sekarang, penyajian makanan ini sudah beragam. Ada yang disajikan dengan telur, udang basah ataupun udang kering (ebi), dan lainnya. Mi sagu diolah sedemikian rupa sesuai dengan selera peminatnya. Namun, penyajian mi sagu klasik (seperti di photo), yang hanya ditaburi ikan bilis (tri) dan daun kucai, tetap menjadi favorit. Apalagi mi sagunya dibungkus pakai daun pisang, aromanya menjadi khas sekali.

Spesialnya lagi mi sagu ini lagi adalah ia menjadi makanan diet bagi penderita kencing manis atau diabetes. Diet dengan menyantap makanan dari sagu terbukti mampu menurunkan gula darah penderita diabetes, karena kandungan karbohidrat dalam sagu sangat rendah sekali.

Nah, bagaimana dengan Anda? Pernahkah merasa masakan mi sagu? Kalau ada yang belum pernah mencicipinya dan ingin sekali mencoba, jangan segan-segan minta dengan saya. Insya Allah, bila Anda menjejakkan kaki di Selatpanjang akan saya traktir makan mi sagu, atau apakah Anda ingin mencicipi mi sagu buatan saya?

Sebagai penutup tulisan ini saya ingin berpantun. Semoga aja pantunnya tepat hehehe…

Pergi ke laut mencari ikan
Perahu dilayarkan menuju utara
Meski banyak makanan yang dihidangkan
Hanya mi sagu membuka selera

Jika tuan dan puan hendak ke hulu
Carikan saya selendang panjang
Jika tuan dan puan teringin mi sagu
Marilah datang ke Selatpanjang

Friday, November 03, 2006

Cinta Semusim

Beberapa waktu yang lalu aku lihat wajah mereka berseri-seri penuh dengan cinta.
Kata-kata yang keluar adalah kata-kata cinta yang indah.
Tak hentinya mereka melantunkan pujian, mengalun dengan merdu, merasuk jiwa yang mendengarnya.

Malam mereka bagaikan siang, senantiasa hidup. Mata yang terlelap, ikhlas terjaga.
Malam mereka bercengkrama, dan melepas rindu. Terkadang diiring dengan isak dan tangis berharap tak berpisah dari kasih sayang.
Siang hari, wajah mereka tetap berseri-seri memancarkan cahaya cinta.
Tetap tegar menjalani hari seberat apapun dengan santun.
Hatipun berkecamuk tak sabar menunggu hadirnya malam agar kembali bercengkrama.
Aku pun begitu, melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan.

Tapi waktu itu telah berlalu.
Berganti dengan hari lain, yang membuat mereka larut dan melupakan cinta yang mereka cari. Cinta mereka hanya cinta semusim.
Cintaku juga begitu, cinta semusim.

Harusnya aku malu. Ya, aku malu pada Allah.
Ketika Ramdahan aku memohon rahmat dan ampunan
Ketika Ramadhan aku mendapatkan rahmat dan ampunan
Ketika semuanya berakhir, aku lalai, aku lupa dengan cinta maha besarNya.

Ya, Allah…
Ambillah rahmat yang telah Kau berikan kepadaku
Jangan kau ampuni dosa-dosa dimasa laluku
Jika aku tak mampu menghidupkan kembali malam-malamku
Malam yang pernah ku hiasi dengan dzikir dan tahajud
Malam yang pernah ku lantunkan ayat-ayatMu

Jangan berikan rahmat dan ampunanMu
Jika cintaku hanya cinta semusim

Wednesday, October 11, 2006

Nyanyian di Bulan Ramadhan

Tadi siang saya chat dengan seorang teman yang kebetulan lagi sahur. Karena sudah lama tidak chat bersama, saya mengira ini akan menjadi obrolan yang yang menarik, penuh hikmah dan manfaat. Tapi sayang seribu kali sayang, lampu tiba2 mati. Gagallah harapan dan impian saya itu.

Gagal chat, akhirnya saya raih mp3 player, stel lagu yang ada di dalamnya, sambil menunggu dan berharap listrik akan hidup kembali. Dalam penantian yang cukup lama Muncullah keinginan untuk menulis lagi. Kali ini tulisan tentang music atau nyanyian.

Sebuah tulisan di Elfata vol.4.11/2004 (koleksi lama saya) menuliskan tentang beberapa adab yang harus ditinggalkan selama bulan puasa, yaitu:
1. Tinggalkan yang haram
2. Jauhi Ghibah dan namimah (beberapa waktu lalu sudah ditulis oleh Febdian)
3. Menjauhi diri dari yanyain dan musik

Wah, seperti saya melakukan kesalahan karena memutar lagu dari mp3 player di bulan Ramadhan. Mari kita lihat apa yang selanjutnya dikatakan dalam tulisan itu.

Sebagian ulama berpendapat bahwa nyanyian akan menyebabkan kaum muslim meninggalkan dzikir kepada Allah. Baginda Rasulullah SAW memperingatkan tentang hal ini dengan menggandengkan musik dengan perzinaan.

“Akan ada diantara umatku, beberapa kelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, kharm dan alat-alat musik” (Al Bukhari)

Banyak orang meminati musik, hampir setiap hari kehidupan manusia dihiasi dengan musik. Saat bekerja pasti akan lebih enak bila mendengar lagu. Bisa dikatakan musik mampu mempengaruhi jiwa dan mampu membuat manusia larut ke dalamnya.

Sebuah lagu cinta yang romantis, mampu menerbangkan angan manusia kepada pacar, wih…. indah sekali. Ketika mendengar lagu lawas, kita akan dibawa ke masa lalu, yang terbayangkan adalah kenangan lama bersama teman-teman lama atau kenangan bersama mantan pacar.
Yah, kalau sudah begini tentu saya membuat manusia memalingkan hati dari dzikrullah.

Mp3 player masih terus memainkan lagu-lagu yang saya minati. Enggan saya menghentikannya. Lagu yang mengalun begitu merdu untuk ditinggalkan. Jiwa dan raga saya sudah ikut mengalun mengiringi lagu-lagu yang dimainkan.

Lagu-lagu Opick dari album barunya yang bertajuk Semesta Bertasbih, memang sengaja saya jadikan penghibur saya saat bekerja, membaca, maupun menulis, dan pengantar tidur. Rasanya tak salah jika saya memainkan music, karena ia menambah kecintaan dan ketaqwaan saya kepada Allah dan tak meninggalkan dzikrullah.

Ada sebuah lagu dalam album Semesta Bertasbih yang bila saya mendengarnya terasa jiwa bergetar. Tajuk lagunya adalah Taqwa. Perpaduan antara suara Opick yang khas, lirik yang dasyat dan aransemen yang memukau membuat lagu ini seperti memiliki ruh.

Ada seseorang meminjam mp3 player saya, kebetulan lagu yang pertama dimainkannya adalah lagu Taqwa. Belum separuh lagu yang dimainkan, ia berkomentar lagunya ngeri sekali, dan membuat ia merinding, sampai-sampai dia menghentikan lagu tersebut. Hehehe… aneh juga tuh.

Mungkin pembaca sudah pernah mendengar lagu tersebut, bagi yang belum pernah mendengarnya buruan beli album Opick. Kok jadi promosi ya….
Nah, dibawah ini saya tuliskan lirik dari lagu Taqwa tersebut, harapan saya gak banyak, semoga aja suka.

Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah,
Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah,

Ku bersujud padaMu
Pasrahkan diri di ke-maha-anMu
Ku berlindung selalu
Pada dosa-dosa dan setiap salahku
Kau jagalah, lindungilah, cintailah aku….

Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah,
Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah, Laa ilaaha illallaah,

Setiap detik yang berlalu
Menghitung diriku, bertanya padaku
Akankah sia-sia
Bila akhir waktu datang memanggilku
Kau jagalah, lindungilah, selamatkan aku….

Allah, Allah, Allah.



Tuesday, October 10, 2006

Perselisihan Surga dan Neraka

Ada sebuah tulisan di Febdian.net yang berjudul Nabi-nabi Penjelajah Antariksa, yang didalam tulisan tersebut mengatakan bahwa surga dan neraka belum ada pada saat ini. Hal ini mengingatkan saya kepada kisah dua sahabat saya. Mereka memperdebatkan masalah surga dan neraka. Yang satu mengatakan bahwa surga dan neraka itu sudah ada, sedangkan pendapat sahabat saya yang satunya lagi berbeda, ia mengatakan bahwa surga dan neraka belum ada pada saat ini.

Saya yang tidak punya banyak ilmu untuk memahami masalah ini hanya duduk diam memerhatikan kedua sahabat yang saling bertegang urat leher itu. Saya juga tidak terlalu menghiraukan dengan apa yang mereka perdepatkan. Walaupun saya lebih cendrung pada pendapat salah satu dari sahabat itu. Dalam hati kecil kecil saya cuma berkata, kenapa harus diperdebatkan.

Tapi suatu saat saya pasti akan mendapat pertanyaan dimakah surga dan neraka itu, dan apakah ia benar-benar ada? Pertanyaan seperti itu bisa datang dari siapa saja, bahkah anak kecil yang baru berumur 3 tahun. Alangkah sayangnya jika suatu saat nanti, jika saya memiliki anak dan ia akan bertanya tapi saya tidak bisa menjawabnya. Sekarang ini saja saya sudah direpotkan oleh keponakan-keponakan saya yang rasa ingin tahunya sangat besar.

Dalam Al Qur’an saya hanya mendapatkan gambar-gambaran surga dan neraka, tidak saya temukan ayat yang mengatakan bahwa surga dan neraka itu sudah ada saat ini ataupun mengatakan surga itu belum ada saat ini. Akhirnya saya labuhkan pertanyaan ini kepada Ayah saya.

Pengetahuan manusia tentang hal-hal ghaib sangat terbatas. Sebagai umat Islam kita diwajibkan meyakini hal-hal ghaib. Begitulah yang dikatakan Ayah saya. Untuk memuaskan hati saya, sehari sebelum Ramadhan Ayah menghadiahkan sebuah buku kepada saya yang berjudul I’itiqad Alhussunnah Wal-Jama’ah.

Buku tersebut menguraikan perselisihan faham antara golong-golongan yang ditimbul dalam agama Islam. Dan perpecahan atau perselisihan faham tersebut sebelumnya sudah diprediksi oleh Baginda Rasulullah Saw.

Sabda Baginda Rasulullah Saw:

Maka bahwasanya siapa yang hidup (lama) diantaramu niscaya akan melihat perselisihan (faham) yang banyak. Ketika itu pegang teguhlah Sunnahku dan Sunnah Khalifah Rasyidin yang diberi hidayah. Pegang teguhlah itu dan gigitlah dengan gerahammu.” (HR. Imam Abu Daud dll).

Perselisihan faham antara kedua sahabat saya tadi, adalah salah satu dari yang diucapkan Baginda Rasulullah dalam hadits di atas.

Jauh sebelumnya, saya meyakini bahwa surga dan neraka itu memang ada pada saat ini. Saya tidak punya alasan yang cukup kuat untuk ini. Cuma saya punya konsep yang sangat sederhana. Surga adalah tempat yang dijanjikan oleh Allah bagi umat yang mentaatiNya, sedangkan neraka adalah ancaman bagi mereka yang mengingkari Allah SWT.

Ketika masih kecil, saya sering mendapat ancaman dari orang tua, jika tidak mengaji akan dirotan. Rotan disini berperan sebagai ancaman bagi saya jika tidak mengaji. Kenapa harus rotan? Kenapa bukan diberi ancaman yang lain? Jawabannya karena orang tua saya memang memiliki rotan dan menyediakan rotan sebagai hukuman untuk anak-anaknya yang tidak mengaji.

Sebagian orang tua suka memberikan imbalan atau janji kepada anaknya jika meraih prestasi yang cemerlang. Misalnya jika puasa penuh 30 hari atau dapat juara 1 di kelas, maka orang tua akan menghadiahkan liburan ke suatu tempat wisata. Tentu saja tempat wisata itu sudah ada. Tidak mungkin dijanjikan dengan tempat yang tidak ada ataupun belum ada.

Seorang yang kakinya pincang gak akan mengancam akan menendang, perampok yang cuma punya golok tidak akan mengancam akan menembak. Seorang tidak akan mengajak ke Ancol bila Ancol tidak ada pada saat ini di Jakarta. Jadi menurut saya Allah SWT tidak akan memberi ancaman neraka, menjanjikan surga, menceritakan gambaran-gambaran neraka atau surga bila keduanya itu tidak ada, atau belum diciptakan.

Tapi apa yang saya ucapkan ini bukanlah berarti saya menyamakan Allah dengan manusia. Tiada satu apapun yang bisa menandingi kekuasaan Allah dan tiada satupun yang menyerupaiNya.

Bila ada yang tidak sependapat dengan saya, silahkan beri komentar, mungkin saja pendapat saya yang salah. Tapi jangan ajak saya berdebat tentang ini. Untuk apa memperdebatkan surga dan neraka ada atau tidak pada saat ini? Dari pada memperdebatkan ini lebih baik saya mencari jawaban bagaimana jalan mencapai ke surga dan terhindar dari neraka.

Bisa jadi apa yang saya yakini ini adalah salah, bisa jadi pendapat yang lainnya benar. Mudah-mudahan, siapa-siapa yang salah akan mendapat hidayah dari Allah, kembali ke jalan yang benar, dan siapa-siapa yang benar akan selalu dilindungi Allah dalam kebenarannnya yang diyakininya itu.

Sunday, June 11, 2006

Aku adalah Ami

Pernahkah mengalami kejadian dimana nama yang kita miliki disebutin ke orang lain, padahal nama orang itu berbeda dengan nama kita. (Kira-kira ngerti gak ya maksudnya? Simak aja dulu, ntar kalo gak ngerti juga, ada sesi tanya jawab hihihi...).


Semulanya aku anggap ini hanyalah masalah biasa tapi sebenarnya efeknya lumayan bikin aku rugi hehehehe.. (Masih belum ngerti yah?)





Apa sih cerita?

Namaku adalah Ami. Aku punya usaha kecil yaitu rental komputer. Alhamdulillah, penghasilannya cukup lumayan. Semakin hari rental komputerku terus berkembang. Selain itu aku juga memiliki pekerjaan yang lainnya, yaitu sebagai tata usaha sebuah SMP di luar kota Selatpanjang, dan aku juga membantu abangku mengurus usaha percetakan yang ia miliki.

Beberapa bulan ini aku disibukkan dengan pekerjaan yang aku geluti, terutama di percetakan. Kalau lagi musim nikah, alhamdulillah jadi kebanjiran order. Belum lagi pekerjaan di SMP yang sebelumnya semua pekerjaan aku kerjakan hanya di Selatpanjang tetapi sekarang aku harus bolak balik Selatpanjang-Kedaburapat (terletak di pulau seberang Selatpanjang).

Untuk usaha percetakan dan pekerjaan di SMP tidak dapat aku serahkan kepada orang lain, aku terpaksa mengendalikannya sendiri. Untuk mengurangi kesibukan, aku menyerahkan segala urusan rental komputer kepada adikku. Hal ini berlangsung hampir selama 6 bulan.

Selama kurun waktu itu, rental komputer yang aku miliki mengalami peningkatan jumlah pelanggan. Pelanggan tersebut kenal dengan rentalku dari informasi mulut ke mulut. Karena aku jarang berada di rental, otomatis para pelanggan baru itu lebih kenal adikku daripada aku. Yang mereka tahu nama pemilik rental adalah Ami, jadi mereka mengira adikku adalah ami.

Sering kali ada kejadian saat aku sedang jagain rental sendirian, terus ada pelanggan datang dengan pertanyaan, "Aminya ada?"

Awalnya aku sempat bingung, dan berpikir orang itu baru pertama kali ke rentalku. Kemudian aku jawab, "Saya adalah Ami."

Eh, tapi orang itu bilang,"Saya bukan mencari anda, tapi cewek yang satunya lagi." Dalam hati aku jadi geli sendiri, ternyata mereka mencari adikku.

Malahan kadang-kadang di depan aku pelanggan-pelanggan itu ngobrol dengan adikku dengan memanggilnya dengan namaku, Ami. Hehehehe.... Biarin sajalah, aku sering berkata demikian dalam hati. Aku pikir gak akan rugi jika mereka salah mengira bahwa adikku itu bernama Ami.

Tetapi, ada satu kejadian yang bikin saya rugi. Aku punya kenalan yang memiliki toko komputer, letaknya tidak jauh dari rumahku. Aku sering membeli peralatan komputer di sana. Karena hubungan yang baik antara aku dan pemilik toko sehingga setiap kali aku membeli barang disana, ia memberikan aku harga yang relatif murah dari pembeli lainnya.

Belum lama ini kenalan aku itu, membuka usaha yang sama di Pekanbaru, jadi usahanya di Selatpanjang diurus oleh pamannya. Sebelumnya ia sudah berpesan kepada pamannya agar memberikan harga yang murah apabila aku membeli barang di tokonya.

Lagi-lagi orang salah mengira, karena adikku yang sering aku suruh berbelanja di sana, paman temanku itu pun mengira adikku bernama Ami. Nah, ketika aku ingin membeli barang disana, pamannya memberi harga yang mahal sekali. Hari berikutnya, aku belanja lagi di toko itu, tapi kali ini aku bersama adikku.

"Kok harganya mahal?" tanyaku.

"Ya, sudah. Kalau Ami yang beli, saya kurangi deh harganya," ucap paman itu, tapi saat bicara wajahnya mengarah ke adikku.

Kemudian paman itu bertanya lagi padaku, "Kamu yang beli atau Ami?"

"Paman, yang mau beli itu adalah saya. Saya adalah Ami."

Seketika wajah paman itu kelihatan jadi lucu karena kebingungan. Ternyata punya nama yang terkenal tapi tidak dikenali orang tidak mengenakan sekali hehehehehe.....

Tuesday, April 11, 2006

Ungkapkan Cinta dengan Maulid Nabi

Hari ini bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1427 H, dimana seluruh umat Islam di dunia memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw atau lebih dikenal dengan Maulid Nabi.

Kenapa kita harus memperingati Maulid Nabi? Padahal Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk merayakan atau memperingati hari kelahiran. Bahkan sepanjang sejarah kehidupan nabi Muhammad, beliau tidak pernah merayakan hari kelahirannya. Lantas, dari manakah munculnya peringatan Maulid Nabi dan apakah tujuannya?

Adalah Malik Al-Muzhaffar, seorang pensiunan militer yang pada masa perang menjabat sebagai salah seorang komandan elite Sultan Shalahuddin al-Ayubbi. Dimasa hidupnya, ia dikenal sebagai seorang yang dermawan oleh rakyat jelata di kota Mosul, yaitu sebuah kota yang terletak di Irak. Dialah yang mencetuskan peringatan Maulid Nabi.

Pada peringatan Maulid Nabi yang ia rintis berisi acara panggung amal dan pentas seni yang hanya memberikan hiburan dan bantuan makanan dan pakaian kepada fakir miskin yang membutuhkannnya. Selain itu, perayaan tersebut juga dijadikan sebagai ajang pertemuan para pedagang dan pengusaha dari berbagai negeri dalam sebuah pameran yang besar-besaran.

Perayaan ini dimulai pada malam maulid dengan menyembelih onta, sapi dan kambing dengan jumlah yang banyak, kemudian dagingnya dihidangkan dalam acara itu untuk dinikmati oleh semua orang. Selain itu, mereka juga mendapatkan santunan dan mendengarkan sirah Nabi Muhammad saw. Mungkin apa yang telah dilakukan oleh Malik Al-Muzhaffar tidak lebih untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada sang Rasul dengan berbagi kebahagiaan bersama masyarakat yang hidup dalam kemiskinan.

Berawal dari perayaan yang dipelopori oleh Malik Al Muzhaffar itu, maka seluruh umat Islam hingga zaman ini selalu memperingati hari Maulid Nabi. Dapat kita saksikan hampir setiap masjid dan musholla pada mengadakan peringatan hari Maulid Nabi, dan terus merambah ke sekolah dan perkantoran milik negara. Namun tak banyak dari kita yang mengikuti peringatan tersebut bisa mengambil makna dari Maulid Nabi, sebagian menganggap hanya sebatas peringatan hari kelahiran seorang insan yang paling mulia bagi umat Islam, dan pengulangan dari cerita sejarah Rasul.

Menurut saya, kita yang sering merayakan hari kelahiran, tujuannya mungkin untuk mengukur keberhasilan yang telah dicapai dalam hidup, seberapa sukses kita dalam karir dan lainnya. Lantas kenapa tidak menggunakan Maulid Nabi sebagai pengukur keimanan kita kepada sang Rasul dan seberapa besar cinta kita kepada Rasul.

Saiyyidina Ali bin Abi Thalib mencintai Rasulullah dengan merelakan nyawanya, menggantikan Rasulullah berbaring di dipannya saat Rasulullah hendak dibunuh oleh pemuda-pemuda Quraisy. Umar bin Khatab ra. Selalu memilih berada di garis depan ketika perang untuk membela Rasulullah, begitu juga dengan Abu Bakar yang setia mendampingi beliau dalam segala keadaan.

Mungkin kita tidak sanggup bila melakukan hal yang sama seperti apa yang telah dilakukan para sahabat-sahabat Rasulullah untuk mengungkapkan rasa cinta mereka kepadanya. Namun ada satu perbuatan yang sangat ringan namun begitu besar maknanya sebagai ungkapan rasa cinta kita kepadanya yaitu dengan bershalawat kepadanya.
Hari ini, 12 Rabiul Awal, cobalah kita hitung, seberapa besar cinta kita kepada Rasul, seberapa sering kita bersalawat kepadanya. Kenapa tidak gunakan hari ini sebagai awal untuk menyatakakan cinta kepadanya dengan menyebut, “Allahuma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali Muhammad.”

Monday, April 10, 2006

Malazz...ZzZzzz...Zzz...

Seorang teman mengirimkan sebuah emailnya kepada saya. Di email tersebut ia menceritakan tentang masalah yang sedang dihadapinya yaitu merasa malas. Malas melakukan sesuatu, baik dalam urusan pekerjaan, pelajaran, maupun dalam hal ibadah. Dan ternyata masalah yang dihadapinya itu pernah saya alami beberapa waktu sebelumnya. Sepertinya bukan saya sendiri yang mengalami penyakit malas, tetapi ia bisa menghinggapi semua orang juga, termasuk teman saya itu.

Kadang-kadang untuk urusan yang sifatnya menghibur juga bisa ikutan jadi malas untuk dikerjakan. Misalnya nonton tv. Padahal tv biasanya bisa membikin orang merasa bergairah karena terhibur dengan aneka program yang ditayangkan oleh stasiun tv.

Apa saja sih yang saya dikerjakan bila dalam kondisi malas seperti itu? Dalam kondisi seperti itu, yang enak dikerjakan adalah tidur-tiduran, makan, main-main. Tapi, semua itu bisa juga membuat kita bosan juga, kemudian malas melakukannya. Lagi-lagi timbul malas.

Saya tidak pasti apa penyebabnya dan kenapa bisa begitu, mungkin terkait pada problema yang sedang dihadapi ataupun stress. Benarkah demikian? Sedikitnya hal itu bisa mempengaruhi saya menjadi malas melakukan suatu kegiatan.

Lantas, bagaimanakah mengusir rasa malas itu?

Ada beberapa hal yang saya lakukan supaya bisa bergairah. Hendaknya ini harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, kemauan yang besar untuk mengusir rasa malas sangat membantu membikin penyakit itu kabur.

Menurut saya penyakit malas ada hubungannya dengan penurunan nilai iman. Jadi, hal yang pertama yang saya lakukan adalah memperbaiki ibadah dan meningkatkan iman. Kalau sudah merasa diri jauh dari Allah, maka saya segera mendekatkan diri kepada Allah.

Untuk melakukan ini saya biasanya akan segera berwudhu. Wudhu merupakan hydrotherapy yang diajarkan oleh Rasulullah. Ini sangat baik sekali untuk menghilangkan capek dan stress. Coba saja, kalau kita lagi letih dan lesu, usapkan air ke wajah, pasti rasanya segar.

Kemudian, saya mengenakan mukena, sarung dan sajadah bersih, segar dan memberikannya haruman sebelum melakukan sholat. Nah, ini bisa disebut dengan aromatherapy, yang juga merupakan sunnah Rasulullah. Biasanya, orang2 akan pergi ke Spa yang biayanya sangat muaahhaall… untuk therapy, tapi dengan cari ini cukup menghemat duit apalagi buat yang gak punya duit. (heheheheheh….)
Suasana yang nyaman akan berpengaruh besar pada kekhusukkan sholat.

Merubah suasana. Lakukan sholat di tempat yang lain dari biasanya. Kalau biasanya di dalam kamar, mungkin ada lebih baik kamar ditata ulang dan posisi sholat kita rubah tanpa merubah arah kiblat. Kalau tidak memungkinkan untuk menata ulang kamar, coba sholat ke ruang lain yang bersih dan nyaman. Cara ini sangat ampuh bagi saya.

Kalau untuk cowok mungkin lebih bagus sholatnya ke masjid2, karena akan mendapatkan suasana yang berbeda dari biasanya. Selain itu dengan cara ini akan memberikan nilai tambah, semakin banyak pindah tempat sujud, semakin banyak yang menjadi saksi atas ibadah kita. Semakin banyak kali melanggkah me mesjid, semakin banyak dosa yang terhapuskan. (Haditsnya saya lupa)


Memutarkan lagu-lagu religius atau memutar kaset mengaji dari qori bersuara merdu bisa juga membuat kita bergairah meningkatkan keimanan. Misalnya dengan mendengarkan lagu-lagu Opick. Ini salah satu cara yang paling saya senangi, sambil mendengarkan lagu, bisa ikutan nyanyi dengan memuji Allah. Pengaruhnya sangat dasyat, lagunya bisa menentramkan hati, dan zikirnya membuat kita ingat kepada Allah. Terkadang bila mendengar lantunan merdu ayat-ayat Al-Qur’an membuat saya jadi iri dengan qorinya dan membuat saya ingin melantunkan kalam Allah seperti yang dilakukan oleh sang qori.

Selain itu, membaca juga bisa memotivasi diri kita untuk bersemangat. Tapi jangan salah buku. Pilih buku yang menceritakan tentang perjuangan orang2 sukses di dunia ini. Coba deh kamu baca kisah-kisah Rasulullah dan para sahabat-sabahatnya. Atau buku tentang ilmuan-ilmuan islam. Dengannya akan memberikan kita semangat yang kuat seperti semangat mereka yang memperjuangkan islam.

Terakhir adalah membuat kegiatan baru yang bermanfaat. Untuk yang satu ini saya harus berinteraksi dengan orang lain. Misalnya dengan teman. Tapi sebaiknya pilihlah teman yang mempunyai pemikiran yang sejalan dengan kita. Karena gak semua teman kita punya pemikiran yang sama, karena ada juga teman yang sukanya hura-hura untuk menghilangkan rasa stress. Tidak salah jika hura-hura untuk menghilangkan stress tapi jika ada yang lebih baik dan bermanfaat kenapa tidak cari cara yang lain saja. Misalnya membuka suatu usaha, seperti yang saya lakukan kemarin, saya membuka usaha bersama seorang teman, semacam usaha wedding organizer yang mengatur suatu acara pernikahan dari a sampai z, pekerjaan yang lumayan mengasikkan dan membuat saya bergairah dan tidak malas lagi.

Tuesday, February 07, 2006

Alien?

Hari ini, saya membantu adik saya, Rodhiyah untuk membuat lembaran persembahan yang akan menghiasi salah satu halaman di skripsinya. Ia meminta saya untuk mencari sebuah kata-kata mutiara yang akan diketik pada lembaran tersebut. Ketika itulah saya menemukan Surah Az-Zumar ayat 9 di sebuah tafsir, yang artinya:

. . . Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang menerima pelajaran.”

Ayat di atas mengingatkan saya kembali dengan sebuah email yang pernah saya kirimkan kepada seorang teman atas tanggapan saya terhadap sebuah karya tulisnya di http://febdian.net dengan judul Kosmologi Islam: Dari Literatur ke Sains. Ada beberapa bagian dari tulisan tersebut menarik hati saya sehingga saya mengirimkan sebuah email kepada penulisnya. Dan pada blog ini saya ingin mengulang kembali pendapat saya dan apa yang pernah saya tulis di email kepada teman saya tersebut.

Pada subjudul “Kita Sendiri di alam semesta inikah, atau?” mengangkat sebuah surah Asy Syuraa: 29, yang artinya adalah:

Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia mengumpulkan semuanya apabila dikehendakiNya (Asy Syuura: 29)

Saya jadi merinding dan membuat saya bertanya-tanya, apakah benar demikian? Apakah ada mahkluk hidup lain di luar sana? Dan bagaimanakah rupa makhluk tersebut? Pikiran saya pun melayang kepada beberapa film tentang mahkluk angkasa yang pernah saya tonton. Apakah mahkluk seperti itu yang dimaksudkan oleh firman Allah di atas tadi? Syukur kalau wajahnya seperti makhluk yang memakai simbol S, Superman. Udah cakep bisa terbang lagi, malah sering menolong orang. Tapi bagaimana jika sebaliknya?

Saya yakin, siapapun yang mempercayai Al Qur’an akan terasa merinding mendengar ayat tersebut. Kenapa? Karena seringnya nonton filem-filem barat yang menggambarkan sosok di makhluk planet lain (alien) dengan tampang menyeramkan dan alien itu ingin menguasai manusia dan bumi. Asumsi saya pun menganggap makhluk itu benar-benar mengerikan. Mungkin hanya saya saja yang berpikir demikian dan mudah-mudahan salah.

Namun kalau dipikir-pikir, alien itu gak ada apa-apanya dibandingkan dengan manusia. Seperti yang dituliskan dalam tulisan tersebut bahwa manusia tetap menjadi makhluk mulia, dan beberapa kali dinyatakan dalam Al Quran, salah satunya terdapat dalam Surat Al Israa’:70

Dan kalau dipikir-pikir lagi, intelegensi mereka lebih rendah dari manusia. Ini hanya pendapat saya pribadi dan tidak butuh pembenaran dari siapapun, mudah-mudahan salah dan mohon dikoreksi. Kenapa saya berkata seperti itu? Alasannnya adalah Nabi Muhammad SAW diutus untuk semua umat dan alam semesta. Berarti untuk alien juga.Tapi kenapa tidak ada sejarah tentang penyampaian risalah Al Qur’an ke planet lain? Apa mungkin dikarenakan alien itu bukan makhluk cerdas, jadi tidak perlu menyampaikan risalah Al Qur’an kepada alien.

Dalam Al-Qur’an sering disebutkan bahwa Al Qur’an adalah untuk mereka yang (mau) berpikir atau berakal, berarti makhluk yang mempunyai intelegensi yang tinggi seperti manusia. Seperti apa yang terdapat dalam surat Az-Zummar yang telah saya sebutkan sebelumnya “…Sesungguhnya orang yang berakallah yang menerima pelajaran.”
Kalau alien tadi mempunyai intelegensi yang tinggi berarti risalah Al Qur’an harus disampaikan kepada mereka juga. Tapi kenapa belasan abad yang lalu umat manusia belum diberi kemampuan untuk menciptakan teknologi terbang melintasi langit, seharusnya manusia sudah diberi kemampuan itu untuk menyampaikan risalah Al Qur’an ke planet lain yang dihuni oleh makhluk alien, kalau memang alien tadi makhluk yang cerdas. Sekali lagi ini hanya sebuah pendapat yang bisa saja salah.

Terlepas dari itu semua, Ami dengar ramai yang mempercayai keberadaan alien itu, seperti yang digambarkan oleh filem-filem barat. Mereka menggambarkan alien itu mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi. Bahkan ada yang pernah melihat bentuk teknologi mereka yang katanya sih seperti piring terbang, kerennya mereka sebut UFO. Bisa terbang dengan kecepatan yang tinggi, wuz wuz wuz, alih-alih hilang dari pandangan manusia. Melihat kecanggihan UFO wajar saja ada manusia yang ketakutan dengan hadirnya alien. Benarkah mereka ingin menguasai bumi dan manusia? Hanya Allah yang maha mengetahui.

Belum ada satu pun sejarah yang mencatat adanya kemusnahan alam atau manusia dikarenakan alien. Yang hanya kita dengar kematian manusia dalam jumlah besar yang di sebabkan oleh manusia itu sendiri dengan mengangkat tema: Perang. Aneh bukan, manusia takut dengan alien yang belum jelas keberadaannya, tetapi tidak menyadari bahaya yang datang dari manusia itu sendiri, yang sudah ada di depan mata. Entah berapa ribu umat manusia mati disebabkan perang yang sengaja diciptakan oleh manusia. Dan mungkin sebanding dengan jumlah kematian manusia yang dikarenakan bencana alam yang diberikan oleh Allah sebagai peringatan dan ujian bagi umatnya. Jadi, Kepada juga kita harus takut sama alien?

Bagaimanapun, baik buruknya rupa dan sikap alien itu, tentunya Allah menciptakannya dengan tujuan tertentu dan tidaklah sia-sia, mungkin saja untuk manusia renungi dan hayati akan kekuasaan dan kebesaranNya. Semoga suatu saat nanti umat manusia diberikan kemampuan untuk menyibak rahasia ini, dan nanti akan terbukti apakah alien seperti Superman yang selaku menolong manusia atau pun makhluk menyeramkan yang ingin menguasai manusia.


Tuesday, January 24, 2006

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Tahanan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999


Itu adalah skripsi pertama yang saya buat. Ada satu hal yang bikin saya sampai sekarang jadi geli hati. Sejak tersebarnya berita bahwa skripsi Tirta mendapat nilai A, teman-teman memanggil saya dengan Sarjana Hukum. Hahahaha… bagi mereka saya berhak juga mendapatkan gelar tersebut.

Sebenarnya kalau mau belajar dan memahami metode penulisan skripsi maka tidak akan sulit membuat sebuah skripsi. Ini bukan karena sombong, setelah saya membuat skripsi tersebut, baru saya merasa betapa mudahnya membuat skripsi. Yang penting rumusan masalah harus di paparkan pada Bab pembahasannya. Jangan pernah lari dari konsep itu. Itulah metode dalam penulisan skripsi hukum. Kalau untuk jurusan lainnya, saya tidak tau bagaimana metode penelitiannya.

Bab Pendahuluan bagi saya sangat mudah sekali. Hanya memaparkan latar belakangnya, metode penelitian, kerangka teoritis, dan lainnya. Saya cukup merujuk pada buku panduan penulisan skripsi. Kalaupun ada kendala, saya berkonsultasi dengan adik saya, Rodhiyah.

Bab 2 Tentang gambaran lokasi penelitian, yaitu letak dan keadaan bangunan, tugas dan wewenang pegawai Rutan, dan juga keadaan penghuni Rutan, yang termasuk di dalamnya adalah tanahan dan narapidana. Saya juga menjelaskan kegiatan penghuni Rutan sehari-hari. Sebenarnya saya tidak tau persis bagaimana kondisi Rutan tersebut, karena yang melakukan tinjauan ke lapangan adalah Tirta sendiri, saya hanya menuliskan hasil pengamatan Tirta di lapangan.

Pada Bab 3 saya menemui kesulitan. Pada Bab ini saya diharus menjelaskan tentang produk hukum yang dipakai dalam skripsi tersebut. Jadi saya harus mempelajari setiap pasal yang tedapat dalam produk hukum tersebut. Setelah saya pelajari dan mencari informasi tambahan tentang sejarah produk hukum tersebut, seperti apa yang melatarbelakangi dikeluarkan PP tersebut.

Bab 4 bagi saya tidak ada hambatan, dengan lancarkan sekali saya bisa membahas semua rumusan masalah. Saya paparkan pelayanan kesehatan tahanan, dari kondisi poliklinik, persediaan obat-obatan, tenaga medis, kondisi lingkungan dan pengelolaan makanan di Rutan.

Apalagi pada Bab 5 cuma menarik kesimpulan dari hasil penelitian. Adapun kesimpulan dari penelitian tersebut adalah:

Pertama, pelayanan kesehatan tahanan di Rumah Tahanan Negara Cabang Bengkalis di Selatpanjang sudah terlaksana tapi belum optimal. Hal ini terlihat dari adanya jumlah tahanan yang sakit dan jumlahnya yang terus meningkat. Sebanyak 72% persen dari tahanan yang berada di Rumah Tahanan Negara Cabang Bengkalis di Selatpanjang mengatakan bahwa buruknya pelayanan kesehatan tahanan pada Rumah Tahanan Negara Cabang Bengkalis di Selatpanjang.

Kedua, dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan tahanan, pihak Rumah Tahanan Negara Cabang Bengkalis di Selatpanjang menemui hambatan-hambatan, yaitu keadaan alam yang membuat banjir komplek bangunan hingga masuk ke dalam sel tahanan. Selain itu, buruknya keadaan sanitasi, kurangnya tenaga kesehatan, terutama tenaga dokter, kurangnya obatan-obatan, sarana dan prasarana serta keadaan tahanan itu sendiri yang kurang menjaga kebersihan pribadi, turut menjadi hambatan dalam pelayanan kesehatan tahanan.

Ketiga, dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut pihak Rumah Tahanan Negara Cabang Bengkalis di Selatpanjang telah melakukan upaya mengatasi hambatan, diantaranya seperti mencegah banjir dengan membuat sekat pada pintu-pintu sel, agar tidak sampai memasuki ke sel tahanan, meningkatkan kebersihan lingkungan dan dengan menambah anggaran dana untuk pelayanan kesehatan.



Skripsi Oh Skripsi

Sebelum ini saya hanya tau skripsi itu adalah tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana. Apa isinya dan gimana caranya membuatnya saya sama sekali tidak tau. Memang sebelum ini saya sering mengetikkan skripsi untuk orang tapi tidak memperhatikan bagaimana metodelogi penulisannya.

Belakang saya mulai mengerti, cara-cara penulisan skripsi dan setiap metode yang digunakan untuk penulisan skripsi itu bisa beda antara fakultas satu dengan fakultas yang lainnya. Hal ini banyak saya dapatkan dari adik saya, Rodhiyah. Dia kuliah di Fakultas Hukum Lancang Kuning. Waktu dia bikin proposal untuk skripsi, saya sering bantu-bantu dia mencarikan bahan di internet. Dari situ saya mulai mengerti cara-cara membuat sebuah penelitian ilmiah atau skripsi.

Gak tau kenapa, kebanyakannya teman-teman yang sama-sama kuliah dengan Rodhiyah sering meminta bantuan saya untuk membuatkan skripsi. Siapa saya? siapa mereka? Masa minta tolong buatkan skripsi dengan orang yang gak pernah kuliah. Kadang-kadang saya sering ketawa sendiri. Permohonan mereka itu sering saya tolak dengan baik. Kadang saya nasehatin, lebih baik bikin skripsi sendiri supaya dalam ujian tidak mendapatkan kesulitan. Mendengar nasehat saya, satu persatu mundur, dan akhirnya mencari orang lain untuk membuatkan skripsinya.

Alasan mereka itu aneh, "gak bisa." Gak bisa apanya saya juga nggak ngerti. Padahal udah dikasi pelajaran tentang cara2 penulisan skripsi, udah dikasi buku petunjuk, masa gak bisa? Ada lagi, alasannya adalah karena sibuk kerja. Ini lebih gak masuk akal lagi. Masa dalam waktu 3 bulan sibuk terus, gak ada waktu luang. Kalau memang sibuk, sebaiknya mereka mengangkat masalah yang berada di lingkungan kerjanya, jadi kerja sambil meneliti, lebih efisien dan praktis.

Suatu malam di bulan Desember 2005, Tirta datang ke rumah minta tolong kepada saya untuk dibuatkan skripsi. Sebelumnya dia udah merengek-rengek kepada Rodhiyah, tapi ditolak karena Rodhiyah juga belum menyelesaikan skripsinya. Melihat wajahnya yang memelas saya jadi kasihan. Tapi sebelumnya saya katakan bahwa saya tidak pernah kuliah dan gak pernah membuat skripsi. Dan dengan catatan, dia sendiri yang mengumpulkan data dan melakukan penelitian di lapangan.

Penulisan skripsi ini membuat hari-hari saya menjadi sibuk, siang dan malam saya hanya memikirkan skripsi. Apalagi minta skripsinya cepat diselesaikan karena waktu bimbingan dan pendaftaran skripsi udah hampir habis. Saya terpaksa kerja lebih keras, ketika Tirta minta waktunya dipercepat lagi. Dalam waktu dua minggu saya bisa menyelesaikan skripsi. Maka jadilan skripsi saya yang pertama.

Waktu bimbingan, skripsi yang saya buat tersebut tidak banyak di coret-coret pembimbing, baik Pembimbing I maupun Pembimbing II. Hanya ada sedikit kesalahan yang tak berarti. Setelah selesai sidang, skripsi Tirta mendapat nilai A. Ini membuat geli hati saya, seorang yang gak pernah sekolah di universitas bisa bikin sebuah skripsi dengan nilai A.

Saya pikir kesibukan saya sudah selesai begitu selesainya skripsi Tirta. Tapi ternyata tidak. Wija, kembali membuat saya sibuk lagi dengan skripsi. Awalnya saya hanya membantu dia untuk mengedit pengetikan dan memperbaiki kalimat-kalimat yang salah. Tapi ketika saya mengedit skripsinya, saya temui banyak kesalahan dalam metode penelitiannya dan penyajiannya. Akhirnya saya jadi terbawa dalam penulisan skripsi tersebut. Sebagian dari skripsi tersebut adalah hasil pemikiran saya. Dalam waktu yang begitu singkat yaitu 1 minggu, skripsi Wija selesai.

Saya masih salut dengan Tirta dan Wija, walaupun skripsi mereka bukan seutuhnya hasil pemikiran mereka, tapi mereka masih berusaha untuk langsung melakukan penelitian di lapangan, masih terlihat mereka ikut bekerja dalam skripsi tersebut. Namun ada sebagian mahasiswa lainnya yang hanya santai dengan membayar 2 jutaan untuk sebuah skripsi tanpa harus capek-capek melakukan penelitian di lapangan apalagi memikirkannya. Yang lucunya, udah bayar mahal, skripsi mereka banyak yang salah dan harus diperbaki kembali.

Kenapa juga kuliah kalau tidak sanggup bikin skripsi?

Hari Yang Melelahkan

Hari ini benar-benar hari yang melelahkan bagi saya. Mulai bangun tidur sudah saya planing-kan untuk menuntaskan rutinitas, dari beres-beres rumah, mencuci piring, menyiram tanaman, dan memberi makan kepada hewan peliharaan saya yang baru, yaitu dua ekor kelinci yang masi imut dan lucu. Ada sejumlah urusan harus saya tuntaskan dalam satu hari ini. Tadi malam, kakak ipar saya memaksa saya untuk melamar sebagai CPNS di Perhubungan Laut. Maka tadi siang semua persyaratan harus di siapkan.

Pukul 7.00 pagi saya sudah siap mandi dan berpakaian yang rapi. Yang pertama harus saya kerjakan adalah pergi ke studio foto, hehehehe... mo foto-foto dulu karena syaratnya harus ada poto. Berhubung hari ini semua berkas harus siap, maka saya foto langsung jadi, yang harganya mak... mahal banget, sedangkan foto yang diperlukan banyak sekali, yaitu untuk bikin SKBB, dan kartu kuning.

Sekali jepret harganya 20 rebu untuk poto ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar. Tiba-tiba lampu di kepala saya idup, ada akal untuk memperbanyak foto tanpa banyak mengeluarkan biaya. Setelah pulang dari studio foto saya langsung scan foto saya yang baru jadi. Udah gitu, saya print aja dengan kertas foto. Hasilnya ada foto ukuran 4x6 cm dan 3x4 yang banyak jumlahnya.

Satu masalah sudah teratasi. Jam menunjukkan pukul 8.30 wib, langsung saya pergi ke Puskesmas untuk mendapatkan surat keterangan sehat jasmani dan rohani. Berhubung di puskesmas ada sodara, jadi pengurusannya gak terlalu rumit, cukup meninggalkan biodata saya langsung ke mengurus tetek bengek yang lainnya.

Tujuan selanjutnya adalah Kantor Ketenagaan Kerja bikin kartu kuning, nah dari sini dimulai kesibukan. Saya harus melengkapi persyaratan-perysaratan lainnnya. Begitu juga waktu mengurus SKBB. Mana antriannya panjang dan harus menunggu lama. Wiih... benar-benar melelahkan.

Selesai semuanya hampir jam 4 sore. Jadi lupa makan, untung aja saya lagi libur sholat. Setelah itu saya harus membantu adik saya membuatkan kandang untuk kelinci. Hihihihii... Walaupun letih tapi asik banget.

Sunday, January 08, 2006

Kembali Lagi

Tidak sadar sudah lama saya tidak menulis di sini. Ada sebuah kerinduan di hati ini untuk menyusun huruf dan kalimat di blog ini. Tiga bulan terakhir saya benar-benar di kejar kesibukan. Sebenarnya pada saat ini ingin sekali saya menulis tentang kejadian yang saya alami selama tiga bulan terakhir yang membuat saya terpaksa meninggalkan hobby menulis.

Seperti pada Nopember 2005 kemarin, saya harus ke Pekanbaru untuk menemani adik saya, Rodhiyah menjalani operasi ringan. Pulang dari Pekanbaru harus mengejar waktu melesaikan kerja yang terbengkalai.

Beres satu pekerjaan muncul lagi pekerjaan yang begitu menyita waktu. Tirta, meminta bantuan saya untuk menyelesaikan skripsi dalam waktu 2 minggu. Dalam waktu-waktu masih banyak lagi kejadian yang membuat detak jantung berdegub keras dan bikin saya tidak bisa tidur 2 hari. Benar-benar saya merasakan keletihan.

Sekarang aja masih saja disibukkan dengan pekerjaan, tapi masih bisa curi-curi waktu untuk menulis hihihihihi.... Lain waktu akan saya tulis semua kejadian di atas di Blog ini.

PeTuaH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan