Saturday, August 28, 2010

Meriam Buluh

Siapa yang tidak kenal dengan permainan yang satu ini. Permainan ini cukup dikenal masyarakat Selatpanjang dan sekitarnya (barangkali di daerah lain juga). Meriam buluh kerap dimainkan anak-anak saat bulan Ramadhan.

Dua keponakanku Arif (8) dan Irfan (6) tak tinggal diam, sebelum ramadhan mereka sudah minta dibelikan meriam buluh. Meski sebagai pemula, namun dalam waktu yang singkat mereka sudah bisa memainkan meriam buluh dengan baik.

Sebenarnya permainan ini cukup berbahaya bagi anak-anak, bila tidak hati-hati, api bisa mengenai wajah si pemain. Tapi, siapa sih, yang mau melewatkan permainan meriam buluh? Ada kepuasan tersendiri mendengarkan bunyi dentuman keras dari moncong sang meriam, ditambah lagi bila meriam yang kita mainkan lebih keras bunyinya dari meriam teman-teman kita.

Bagaimana saya bisa tau?? Meskipun perempuan, waktu kecil saya juga pernah memainkan meriam buluh, bahkan ramadhan tahun ini, sesekali saya memainkan meriam kedua keponakan saya. Hehehee.... 

Rasanya, Ramadhan terasa sepi bila tanpa dentuman meriam buluh.


PeTuaH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan