Wednesday, January 02, 2008

Kado Akhir Tahun



Kini aku sudah menapaki tahun 2008. Ada banyak cerita yang tersimpan sepanjang tahun 2007. Ada suka duka, ada pahit dan manisnya juga. Semuanya itu aku lewati dengan hati yang tegar.
Awal tahun aku resign sebagai Tata Usaha di SMP Negeri 3 Kedaburapat. Bisnis rental juga mengalami kemunduran akibat krisis listrik di Selatpanjang, untuk nge-net aku harus pergi ke warnet. Tentu saja ini membuat keadaan ekonomiku merosot, keuntungan yang didapat dari rental hanya pas-pas buat nutup biaya operasional.

Tapi semua itu ada hikmahnya, aku jadi lebih sering dirumah, memasak, beres-beres rumah dan bermain bersama keponakanku, aku lebih banyak punya waktu untuk memanjakan tubuh heheheh...
Alhamdulillah, bulan April keadaan listrik mulai membaik. Aku bisa kembali bekerja seperti biasanya, bisa kembali internetan, orderan pun terus berdatangan, tentu saja kantong jadi tebal lagi.

Bulan Juli adalah hal yang paling mengesankan bagiku, berkenalan dengan seseorang dari Batam yang sebenarnya ia juga berasal dari Selatpanjang. Berawal dari postingan komentar diblog ini berlanjut dengan chat di YM dan tukaran nomer hp trus sms-an. Dalam waktu singkat kami bertemu di Batam dan langsung jadi akrab. Dia adalah Diana Sulistia atau sering dipanggil dengan Nana. Orangnya manis, baik hati, energik, dan ramah. Perkenalan aku dan Nana inilah merupakan awal dari kado termanis yang aku dapat dari Allah diakhir tahun 2007.

Ramadhan dan Lebaran di 2007, aku terasa seperti memiliki banyak teman. Berkenalan dengan Kak Nani Baran, Dina, Sri, Ida dan Ana. Yang semuanya membuat Ramadhan dan Lebaran 2007 bertambah ramai.

Di tahun 2007 ada juga kisah-kisah cinta yang kadang bikin aku tertawa sendiri. Ada cerita Rudi yang muncul kembali dalam hidupku setelah sekian lama menghilang. Meskipun die menggunakan identitas lain tapi aku tau itu adalah Dia. Ada Darwin yang montel (kata Kak Nani), cowok yang sensitif banget, minta diperhatikan terus, kadang bikin aku sebel. Saking sebelnya aku sering menghindar untuk bertemu dengannya. Hehehe... jahat banget ya.

Di bulan Nopember aku berkenalan dengan Aidef, sebuah perkenalan yang tak diduga dan tak disangka-sangka. Ini juga karena Nana, aku diminta untuk mencari informasi tentang Aidef. Kupikir permintaan Nana ini sedikit aneh, tapi demi untuk menyenangkan hati temanku yang mungkin lagi kasmaran. Aku pun harus mencari informasi tentang Aidef. Dengan mudah aku mendapatkan informasinya lengkap dengan nomor sellulernya. Misi berjalan lancar dan ditutup.

Tapi belakangan aku dipaksa Nana untuk mengirimkan sebuah sms buat Idef. Dengan sedikit ragu aku pun memberanikan diri untuk mengirimkan sms kepada Idef, cowok yang sudah aku kenal sejak SMP. Berawal dari sms itu aku dan dia jadi sering sms dan telfon, bercerita tentang buku-buku dan diskusi tentang masalah agama.

Bulan Desember dia bilang suka dengan aku, sebuah pernyataan yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Cowok yang pernah satu SMP dan SMA denganku, yang tak pernah melirik padaku, yang tak pernah melemparkan senyumannya kepadaku, yang tak pernah aku lihat kurang lebih 10 tahun terakhir. Aku benar-benar tidak menyangka. Bagiku ia adalah kado akhir tahun yang begitu surprise. Terima kasih Tuhan akhirnya kau mengirimkan seseorang yang bisa mengajari aku mencintaiMu dan menjadikan hati ini kaya. Terima kasih Nana, darimu aku bisa mengenali Aidef, saat ini ingin rasanya aku peluk dirimu teman.

PeTuaH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan