Aku adalah Ami
Pernahkah mengalami kejadian dimana nama yang kita miliki disebutin ke orang lain, padahal nama orang itu berbeda dengan nama kita. (Kira-kira ngerti gak ya maksudnya? Simak aja dulu, ntar kalo gak ngerti juga, ada sesi tanya jawab hihihi...).
Semulanya aku anggap ini hanyalah masalah biasa tapi sebenarnya efeknya lumayan bikin aku rugi hehehehe.. (Masih belum ngerti yah?)
Apa sih cerita?
Namaku adalah Ami. Aku punya usaha kecil yaitu rental komputer. Alhamdulillah, penghasilannya cukup lumayan. Semakin hari rental komputerku terus berkembang. Selain itu aku juga memiliki pekerjaan yang lainnya, yaitu sebagai tata usaha sebuah SMP di luar kota Selatpanjang, dan aku juga membantu abangku mengurus usaha percetakan yang ia miliki.
Beberapa bulan ini aku disibukkan dengan pekerjaan yang aku geluti, terutama di percetakan. Kalau lagi musim nikah, alhamdulillah jadi kebanjiran order. Belum lagi pekerjaan di SMP yang sebelumnya semua pekerjaan aku kerjakan hanya di Selatpanjang tetapi sekarang aku harus bolak balik Selatpanjang-Kedaburapat (terletak di pulau seberang Selatpanjang).
Untuk usaha percetakan dan pekerjaan di SMP tidak dapat aku serahkan kepada orang lain, aku terpaksa mengendalikannya sendiri. Untuk mengurangi kesibukan, aku menyerahkan segala urusan rental komputer kepada adikku. Hal ini berlangsung hampir selama 6 bulan.
Selama kurun waktu itu, rental komputer yang aku miliki mengalami peningkatan jumlah pelanggan. Pelanggan tersebut kenal dengan rentalku dari informasi mulut ke mulut. Karena aku jarang berada di rental, otomatis para pelanggan baru itu lebih kenal adikku daripada aku. Yang mereka tahu nama pemilik rental adalah Ami, jadi mereka mengira adikku adalah ami.
Sering kali ada kejadian saat aku sedang jagain rental sendirian, terus ada pelanggan datang dengan pertanyaan, "Aminya ada?"
Awalnya aku sempat bingung, dan berpikir orang itu baru pertama kali ke rentalku. Kemudian aku jawab, "Saya adalah Ami."
Eh, tapi orang itu bilang,"Saya bukan mencari anda, tapi cewek yang satunya lagi." Dalam hati aku jadi geli sendiri, ternyata mereka mencari adikku.
Malahan kadang-kadang di depan aku pelanggan-pelanggan itu ngobrol dengan adikku dengan memanggilnya dengan namaku, Ami. Hehehehe.... Biarin sajalah, aku sering berkata demikian dalam hati. Aku pikir gak akan rugi jika mereka salah mengira bahwa adikku itu bernama Ami.
Tetapi, ada satu kejadian yang bikin saya rugi. Aku punya kenalan yang memiliki toko komputer, letaknya tidak jauh dari rumahku. Aku sering membeli peralatan komputer di sana. Karena hubungan yang baik antara aku dan pemilik toko sehingga setiap kali aku membeli barang disana, ia memberikan aku harga yang relatif murah dari pembeli lainnya.
Belum lama ini kenalan aku itu, membuka usaha yang sama di Pekanbaru, jadi usahanya di Selatpanjang diurus oleh pamannya. Sebelumnya ia sudah berpesan kepada pamannya agar memberikan harga yang murah apabila aku membeli barang di tokonya.
Lagi-lagi orang salah mengira, karena adikku yang sering aku suruh berbelanja di sana, paman temanku itu pun mengira adikku bernama Ami. Nah, ketika aku ingin membeli barang disana, pamannya memberi harga yang mahal sekali. Hari berikutnya, aku belanja lagi di toko itu, tapi kali ini aku bersama adikku.
"Kok harganya mahal?" tanyaku.
"Ya, sudah. Kalau Ami yang beli, saya kurangi deh harganya," ucap paman itu, tapi saat bicara wajahnya mengarah ke adikku.
Kemudian paman itu bertanya lagi padaku, "Kamu yang beli atau Ami?"
"Paman, yang mau beli itu adalah saya. Saya adalah Ami."
Seketika wajah paman itu kelihatan jadi lucu karena kebingungan. Ternyata punya nama yang terkenal tapi tidak dikenali orang tidak mengenakan sekali hehehehehe.....
9 comments:
iye percayee... mike punye name ami...
amiiiiii..........amiiiiiiiiiiiii....
susah sekali menghubungi dirimu. aku sering nelpon kenomer matrix lo tapi ngga' pernah aktif. untung ketemu website ini.
minta nomer lain yang bisa dihubungi please.....
sekarang aku lagi di dumai. rencanya gw mau ke batam. insyaallah gw mampir ke selat.
salam kangen
Sari
wedew!!! Jeng Sari..., lama gak ketetumu ;)
Hehehehe...tuh matrix emang gak pernah aktip lagi hehehehe, maklum matrix dah muahal. Telfun aja ke 08127584846.
Kalo emang jadi mo ke Slp, kabari dulu, takutnya pas kamu ke Slp saya ke pulau seberang.
Buat anonymous, salam kenal ya, kaya'nya pake logat melayu, melayukah?
bukan cik, awak orang indonesia...
Hahahaha..... Cerita yang menarik, dituturkan dengan menarik pula. Puan ini memang pandai menulis, kapan-kapan kita duetlah menulis ;-)
Tapi dengar-dengar ada juga orang aneh manggil puan ini dengan sebutan "Siti"? He he he... Siapakah dia gerangan?
Waah..., satu kehormatan bila bisa berduet sama Buyung. Tapi mungkin saya yang ngetik, sedangkan Buyung yang dikte-kan ya hehehehe... Gak pantes ah...
Tapi kalau emang berminat, mau juga tuh. Kapan tanda tangan kontraknya?
"Siti"?
Hahaha... , sudah gaharu, cendana pula... Tepuk dada tanyalah selera...
Hehehe.. nah keluar tuh ke-melayu-annya.
"Siti", kalau Buyung yang manggilnya terasa saya ini Bot di serve Indonet. Gimana tuh kabarnya si Siti?
Tahniah Siti.
Satu blog yang menarik. Sebenarnya pakcik belum sempat untuk membaca semua tulisan Siti. Apa yang pakcik nampak masih terdapat lenggok kemelayuannya. Syabas! Walaupun sudah banyak di"cemari" oleh Bahasa Indonesia. Teruskan berkarya.
Pakcik Guru Pencen (Pensiunan)
Terime kasih Pakcik. Memang niat di hati nak bikin semue menggunekan bahase melayu. Tapi kebanyakan pengunjung blog saye ni bukan berasal dari melayu, jadi sayapun harus menggunakan bahase Indonesia supaye orang bukan melayu dapat menikmati tulisan-tulisan saye di blog.
Bagaimanapun, supaye melayu tak hilang di bumi, saye akan menyelipkan beberape sastra yang menunjukkan jati diri melayu, seperti pantun atau lainnya. Sering2lah ke blog ini ye... Salam buat keluarga Pakcik di Malaysia sane
hi... hi...........
mantap.. mantap.. ternyate orang kampung saye bisa menulis bagus
Post a Comment