Friday, January 26, 2007

Kampanye Kabupaten Meranti Hanya Diramaikan Spanduk

"MERANTI YESS! BENGKALIS NO!"

Itulah salah satu tulisan yang berada di sebuah spanduk yang digelar dibeberapa sudut kota Selatpanjang. Memang, akhir-akhir ini kota Selatpanjang diramaikan dengan berbagai spanduk yang mendukung pembentukan Kabupaten Meranti. Hampir di setiap ruas jalan terpasang spanduk mendukung Meranti, pujian kepada SBY dan JK – Presiden telah mengeluarkan Ampres tentang pembentukan Kabupaten Meranti – dan ada juga spanduk yang mencela Kabupaten Bengkalis. Benarkah dukungan masyarakat Selatpanjang seramai spanduk yang digelar?

Pada tanggal 23 s/d 25 Januari 2007 di Taman Cik Puan (Tugu), pendukung Meranti mengadakan kampanye. Sebelumnya sudah tersiar kabar bahwa pendukung Meranti akan melakukan demo dengan massa berjumlah ± 2 ribu orang di Taman Cik Puan yang berada di jalan Merdeka. Tapi kenyataannya, tidak sampai 300 orang yang ikut melakukan aksi demo maupun menyaksikan kampanye dari pinggir-pinggir jalan yang mengelilingi taman Cik Puan. Dan saya tidak tau pasti apakah yang datang menonton adalah pendukung Meranti. Namun, ketika salah seorang tokoh Meranti yang sedang melakukan orasi di pentas, meminta agar pendukung Meranti untuk maju ke tengah taman, hanya beberapa orang saja yang maju ke tengah taman, kurang dari 150 orang.

Sedangkan di sisi Taman Cik Puan terbentang kain putih untuk mengumpulkan tanda tangan masyarakat yang mendukung terbentuknya Kabupaten Meranti, juga tidak berhasil mengumpulkan ribuan tanda tangan masyarakat. Dari hasil pengamatan saya, jumlah tanda tangan yang terkumpul tidak lebih dari 500 tanda tangan.

Ironis memang, sementara tim sukses Meranti berjuang keras mencari dukungan masyarakat yang diperkirakan biaya untuk kampanye selama 3 hari tersebut - dengan menyewa orgen tunggal dan mesin diesel, pembuatan spanduk, dan lainnya - memakan biaya belasan juta rupiah, namun dukungan masyarakat Meranti tidaklah optimal.

Kalaupun ada sebagian Koran-koran yang memberitakan adanya ribuan massa yang mendatangi Taman Cik Puan untuk memberikan dukungan kepada Meranti, itu terjadi pada tanggal 25 Januari 2007. Bertepatan dengan pelaksanaan pawai takruf sebagai pembukaan MTQ se Kecamatan Tebing Tinggi yang diadakan tak jauh dari Taman Cik Puan yaitu di depan jalan Merdeka (di depan kolam). Mungkin peserta pawai yang ribuan inilah yang kemudian dikatakan dalam pemberitaan sejumlah koran sebagai pendukung Meranti yang berjumlah ribuan.

Jadi, benarkah pembentukan Meranti adalah aspirasi rakyat? Sangat sulit untuk mengatakan iya atau pun tidak. Karena tidak ada angka-angka yang pasti untuk memastikannya, karena selama ini tidak pernah diadakan jajak pendapat kepada masyarakat yang berada di kepulauan Meranti. Namun, jika dilihat dari sedikitnya jumlah masyarakat yang ikut partisipasi dalam kampanye kemarin, dan kita jadikan sebagai barometer aspirasi masyarakat, maka bisa dikatakan bahwa masyarakat tidak mendukung Meranti.

Saya khawatir pembentukan Meranti ini hanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik semata. Maklumlah, tak lama lagi akan ada pemilihan gubernur di Prov. Riau. Suaai….??


Haruskah Pemekaran?

Pemisahan diri dari Kabupaten Bengkalis, membentuk kabupaten baru yaitu Meranti, telah lama dicita-citakan oleh sekelompok masyarakat Meranti. Cukup beralasan memang, jika pemisahan dari Kab. Bengkalis dikarenakan tidak adanya pemerataan pembangunan. Selama ini hanya kota Bengkalis yang mendapat perhatian lebih Pemkab. Sedangkan daerah Meranti kurang mendapat perhatian.

Kalau itu yang dipermasalahkan, pemekaran bukanlah jalan penyelesaiannya. Meranti punya calon-calon rakyat yang telah duduk di DPRD Kab. Bengkalis dari hasil Pemilu. Harusnya, ketidakpuasan masyarakat terhadap Pemkab dapat disampaikan oleh DPRD. Bukankah mereka dipilih untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Kalau, dalam RAPBD ditemukan pembangunan yang tidak adil dan merata, harusnya DPRD tidak mengesahkannya.

Saya setuju, banyak proyek mubazir yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Namun kesalahan tersebut tidak bisa bulat-bulat dilemparkan kepada pemerintah kabupaten. DPRD yang mengesahkan RAPBD harus ikut bertanggung jawab karena setiap program pembangunan Pemkab melalui APBD disahkan oleh mereka. Benarkah anggota DPRD Kabupaten Bengkalis wakil dari Meranti sudah menyampaikan aspirasi masyarakat bahwa tidak ada pemerataan pembangunan? Anehnya, pembentukan Meranti didukung pula oleh beberapa partai politik.

Bersambung....

23 comments:

Edy Chandra said...

Mbak..or Apa ya kalau Melayu...lupa nih...da lama ga ngomong melayu :)

Kalau Selatpanjang kota kelahiran ku juga mo mekar :)... boleh2 saja yang menjadi pertanyaan

Apakah mekar itu solusi?
Saya rasa tidak..itu akan menjadi bumerang bagi rakyat di sana..dimana yang beri aspirasi hanyalah beberapa orang yang cuman meliat keuangan or duit yang di dapat dari pemerintah pusat :)

Hm...korupsi di Selat itu cukup mengerikan...mo datanya? ga perlu x..liat aja realitasnya? Apalagi diskrimanisi terhadap Warga Keturunan Tionghoa sana?

Hm.....saya melihat kalaupun mekar APBD mo diambil dari mana? Walet? itu bisa ya? Sagu ? bukannya uda mulai bangkrut karna preman Selat? perkebunan? susah jalannya bukan?

Saya malah pernah sms sama Tengku Syahrin beliau adalah salah seorang IT Staff di Pemda Riau dan saya sendiri Edy Chandra ...sangat antusias Selatpanjang maju kalau sudah ada pembauran (tanpa adanya diskriminatif dan juga tidak lagi ada perbedaan suku dan etnis)... kemudian saling menghargai, toleransi :)...

Cik Siti said...

Hallo Edy! Kamu bisa panggil saya apasaja. Kalau mbak dalam bahasa melayunya adalah Cik.

Kalau berdasarkan historis, saya setuju dengan pembentukan Kabupaten Meranti. Tapi dengan catatan. Pendapat saya ini akan saya tuliskan pada tulisan yang berikutnya, insya Allah.

Di sini saya tertarik untuk membahas masalah diskriminasi di Selatpanjang terhadap suku keturunan Tionghoa. Sy mengakui adanya diskriminasi ini. Dari dulu saya benci dengan sikap masyarakat Slp yang demikian. Dan berharap sikap seperti itu bisa hilang.

Tapi, ada juga lho suku keturunan Tionghoa yang disriminatif terhadap suku pribudi. Saya snediri pernah mengalaminya. Dulu boss saya adalah seorang keturunan Tionghoa. Diskrinimasi yang jelas adalah dalam pembayaran gaji. Gaji yang keturanan Tionghoa lebih tinggi dibandingkan dengan gaji suku pribumi. Walaupun keduanya memiliki jabatan yang sama. Hal ini sudah tidak menjadi rahasia lagi.

Edy Chandra said...

Hm... sangat di nantikan pendapatnya untuk pembentukan Kabupaten Meranti... saya sih sebenarnya setuju dengan pembentukan cuman sama.... ada sedikit pendapat mengenai hal tersebut :) dan mungkin setelah cik Siti sudah posting hal tersebut maka akan menarik sekali dengan bahas masalah pembentukan kabupaten Meranti :)

Iya.... ini juga salah satu hal yang cukup menarik untuk di bahas yaitu mengenai Diskriminatif terhadap etnis ataupun suku tertentu (baik Pribumi (Sebenarnya saya ga suka menggunakan kata ini karna menurut saya kata tersebut sudah terlalu membedakan masyarakat kita yang benar2 harusnya satu tanah air dan kelahiran - PriBumi (menurut saya itu adalah kata dimana orang yang melahirkan di tempatnya dimana seseorang idup sekarang))) dan juga suku keturunan...

Hm..hal menarik adalah diskriminatif antara etnis tersebut yang kemudian tidak mendapat apa2 tetapi menghancurkan sebuah kota dan membuat suatu kota kecil bukannya maju tapi malah mulai menghilang. Diskrimatif itu sejak saya SMP / SLTP di Selat sudah mempunyai pikiran kenapa mesti ada lagi perbedaan seperti itu ..padahal sudah berapa keturunan pendatang yang sudah hidup di tanah air ini.. - Saya Benci Dan Sangat Menentang Sikap Diskriminatif !!!!

Saya juga mengakui Diskriminatif ini susah hilang dalam negara / benua manapun (melihat secara global)... itu sudah sejak dlu dan juga zaman purba malah... sampe sekarang ..

Mungkin saya menunggu blog cik Siti selanjutnya (pikiran saya ..mari saling membukakan pikiran orang Selat mengenai hal ini dalam dua sisi yang berbeda dan melihat secara luas serta harapan untuk memajukan kota kecil dan tanah kelahiran saya) .... sangat di tunggukan blog selanjutnya :)

fireman_as said...

kenapa orang sepertinya berwawasan,tapi masih meragukan pemekaran?..boleh membuat opini dengan bahasa yang enak dibaca.tapi tidak semua pembaca bisa digirng kedalam pemikiran si penulis.pemekran adalah sebuah awal yang bagus,kita tidak akan pernah lebih bagus dari bengkalis,kalau selamanya kita dibawah bengkalis..berbicara kepentingan politik dan uang dalam pemekaran.itu pasti ada,sepertin juga awak cik siti.tentu sudah dibayar oleh Pemda bengkalis untuk membuat opini ini,suai...????

Anonymous said...

Ape pun kate orang lain .... Alhamdulillah kabupaten meranti telah berhasil mengokohkan diri sebagai salah satu kabupaten baru...
http://kabupaten-meranti.blogspot.com/

Anonymous said...

Selamat...sudah jadi Kabupaten
Tapi ada kabar yang tidak sedap, Selatpanjang nak dijadikan Macau alias tempat judi. Maklumlah calon wakil bupati H. Katan

dedi
Dumai

Anonymous said...

Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih sama Cik Siti atas usahanya melaporkan berita terbaru dari Selatpanjang. Saya sendiri sudah lama sekali tak pulang kampung; dulu tinggal di jalan mesjid sama nenek saya; pak cik saya namanya Nasir (ecik Nasir). Yang masih tinggal di sana adik saya namanya Erlisa Oesman yang kerja di Kantor Kehutanan. Yang lainnya tinggal di pulau Jawa. Cik Siti website memberikan kesan rindu saya sama kampung halaman. Saya lihat Selatpanjang sudah berubah bentuknya dari segi politik atau ekonomi. Tapi saya masih ingat sekali dengan pokok sene itu. Terakhir kali sewaktu (circa 1980) menjenguk kuburan bapak saya (Alm. Oesman Taufik) saya mencari tempat berteduh dari teriknya panas matahari, pokok sene yang rindang itulah tempat yang paling nyaman. Saya mau tanya sama Cik Siti, dulu ada budak namanya Joni (Jonizar?) rumahnya dekat Kantor Imigrasi (kalau tidak salah), dia itu kawan sekelas waktu di SDN 1 sebelum saya pindah SDN 12. Tolong sampaikan salam saya sama dia.

Fauzi,
Riverside, California

Cik Siti said...

@fireman_as : waah... suudzon, kasonye orang melayu cakap limepuluh pia saye tak ade terime dari Pemda Kab. Bengkalis untuk membuat opini ini. Sebenarnye saye mendapat keuntungan yang lebih besar dengan terbentuknye Kabupaten Meranti, karena saye ikut mencalonkan diri menjadi anggota legislatif pada pemilu 2009. dengan demikian saye punye peluang besar menjadi anggota legislatif Kab. Meranti.

Tapi apelah arti itu semue bile masyarakat, saudara2 saya nantinye akan menderita. saye masih tetap meragukan dan pesimis terhadap Kab Meranti ini. Mudah-mudahan masyarakat tak tambah susah. Ape lagi hasil penyaringan carateker dari Pekanbaru memasukkan nama H. Katan sebagai Wakil Bupati Meranti (thx dedi, atas infonya).

Untuk 2 tahun ini kite butuhkan pemimpin yang betul2 bersih dan amanah, bukan pemimpin yang tidak berpendidikan dan tidak berakhlak. Mudah-mudahan Rusli Zainal betul memmilih PJS yang tidak terpengaruh dari pihak manapun.

Buat Bang Fauzi di California: Bang Jon, sekarang tinggal di Alahair, kerja di BRI Selatpanjang. Insya Allah salamnya akan saya sampaikan.
Ohya, saya kenal dengan keluarga abang di Selatpanjang, dengan kk Lisa. Suatu kehormatan buat saya, Bang Fauzi sudi mengunjungi blog ini.

Anonymous said...

bloger yang berani.
saye lihat banyak orang selatpanjang tidak berani menyampaikan pendapat atau menuliskan pemberitaan seperti Cik Siti.
resiko yang diterima at least makian dari tokoh Meranti, bisa-bisa dapat gebukan.
teruslah menyuarakan suara hatimu, karena kita hidup di negara demokrasi.

love selatpanjang

Anonymous said...

Cik Siti berkata:

Selama ini hanya kota Bengkalis yang mendapat perhatian lebih Pemkab. Sedangkan daerah Meranti kurang mendapat perhatian.

Kalau itu yang dipermasalahkan, pemekaran bukanlah jalan penyelesaiannya. Meranti punya calon-calon rakyat yang telah duduk di DPRD Kab. Bengkalis dari hasil Pemilu.


Apakah anggota dewan dari Meranti superman? Setiap anggota DPRD pasti memperjuangkan daerahnya masing-masing dan ibukota memiliki peluang terbesar untuk berhasil.

Vickrie Jelek said...

Assalamu'alaikum...
great cik...
sebagian dari hal-hal yang cik cakap kan tu ade betulnya juge...
"seperti ade kemungkinan di balik pemekaran ini ada keentingan keentingan tokoh politik yang terkait"
tapi pemekaran suatu daerah pasti memberikan dampak positif terhadap perkembangan dari daerah tersebut...
hasil dari pemilu 2004 yang lalu telah di buktikan bahwa tidak semua wakil rakyat dari dapil(Tebingtinggi+barat,Ransang+barat,merbau) adalah warga/rakyat dari daerah tersebut,akankah mereka yang nota bene bukan orang meranti akan memperjuangkan nasib kami warga meranti???
pastinya TIDAK...

Anonymous said...

--------------------------
°°°°°°°°°°°°|\ I
°°°°°°°°°°°°|_\
°°°°°°°°°°°°|__\
°°°°°°°°°°°°|___\
°°°°°°°°°°°°|____\
°°°°° °°°°°°°|_____\
°°°°°°°°°°°°|______\
°°°°°°______|_______________
~~~~\ ____________________/~~~~
,.-~*´¨¯¨`*•~-.¸,.-~*´¨¯¨`*•~-.¸,.-~*´¨¯¨`*•~-.¸,.-~* ¯´¨ ¨`*•~-.¸.. ....

Mo said...

Assakammualaikum Wr,Wb, selamat pagi cik siti, Menanggapi tentang pemekaran Kabupen Meranti, sebagai orang selatpanjang yang diperantauan, saye di Jambi mengucapkan shabas untuk Meranti semoga ape-ape yang diharapkan oleh penggagas Pemekaran demi kemajuan Masyarakat patut kita Dukung bersama. Eh Cik siti numpang nanye Bung Fauzi yang di California tu ada tak alamatnye karena saye ni teman sekolah die juge termasuk Jonizar ( ade 2 Jonizar satu yang di dekat Kantor Imigrasi dan satu lagi yang di Jl. Mesjid dekat Bung Fauzi, kalau boleh tau alamat email bung fauzi tolong kasi tau ke saye cik boleh takkk...???!!! Terima kasih Cik Siti salam saye MO

Cik Siti said...

Waalaikumsalam bang MO.

Ape kabar bang MO yang diperantuan. Bile nak balek kampung sambut Kabupaten Meranti :)

Mohon maaf, saye tidak mempunyai emailnya Bang Fauzi. Karena komunikasi hanya terjadi di blog ini aje, itupun cuma beberapa kali. Kemarin adiknye bang Fauzi, kk Lisa pernah menanyekan kepade saya alamat email Bang Fauzi. Nantilah, kalau saye bertemu kk Lisa, mungkin saye bisa menanyekan nomer telpon bang Fauzi di California.

Bang Jonizar yang tinggal di belakang kantor imigrasi sekarang masih di Selatpanjang, kerja di BRI. Sekarang tinggal di Alahair

Sedangkan Bang Jonizar yang tinggal di jalan Mesjid, sekarang bertugas di Siak.

Mohon maaf, hanya informasi ini yang bisa saya sampaikan.

Anonymous said...

Tudung saji hanyut terapung
Hanyutnya terbawa gelombang
Hajat hati nak balek kampung
Kirim kan ongkos kami nak pulang

Sungguh tinggi pohon embacang
Tumbuh disebelah buluh perindu
Jika membaca berita Selatpanjang
Buat hatiku semakin rindu

Sungguh cantik siburung nuri
Suaranya merdu dipucuk cemara
Kalau boleh tau nih cik siti
Diselatpanjang tinggal dimana.?

Wassalam,

MO

Cik Siti said...

haih... ade yang jual pantun nampaknye.
Saye beli hehehehe...

Kite mulai acara "Berbalas Pantun"

Bersulam emas si kain Leje
Dipakai anak negeri Semenanjung
Duit bawah tilam senyap-senyap saje
Tariklah siket buat balek kampung

Hehehe… jangan simpan duit bawah tilam bang, nti dimakan rayap

Pasang lukah menjerat ikan
Lukah di pasang di Tanjung Jati
Hati yang rindu jangan dibiarkan
Kalau dibiarkan merusak hati


Membuat pupuk dari jerami
Tanah subur, tanamlah tomat
Saye bername cik Siti Rahmi
Jalan Diponegoro, saye beralamat


Eh, betul tak pantun tu hehehe? Maklumlah, saye ni tak pandai sangat juge berpantun

Anonymous said...

Maaf Cik siti bukan maksud kami nak jual beli pantun, cume kalau dengan berpantun tu kami yang dirantau ni rase sepi rindu kampung ade terobati sedikit.
ni ade pantun lagi cik...

Listrik mati diwaktu malam
Nyalekan teplok gantung didinding
Tak ade lah cik cuit di bawah tilam
Yang ade tu cume seonggok kepinding

hahaha...hahaha...hahaha

Hati yang rindu bawa bernyanyi
Lagu dilantun nyaman terdengar
Dengar cik siti caleg di Meranti
Rase rindu kampung sudah terbayar

cik kalau boleh tau dari partai ape ni...???

Sudah lame tidak keladang
Tinggilah rumput darinya lalang
Jl.Diponegoro tu kan panjang
Tolong kasi alamat yang terang

mane tau kalau balek ke Selepe boleh makan mie sagu tempat cik siti hehehe...hehehe...hehehe...

Mohon maaf jika tersalah
Jari sepuluh dihaturkan sembah
Bukan maksud untuk berqhibah
Meranti siape yang memerintah ??

Harap maklumlah cik, kami khan jauh mau tau atau ceruk jeranggau kami yang ditunjuk...???!!!

wassalam MO

Anonymous said...

Cik Siti pa kabar?
Semoga sehat2 selalu, saya dan keluarga disini Alhamdulillah baik2 saja walaupun ekonomi di US tidak begitu baik. Apa masih musim kemarau di Slp? Membaca berita yang Cik Siti tuliskan, saya jadi prihatin sekali. Apalagi dengan jumlah penduduk Slp yang bertambah sedangkan sumber airnya konstan, sungguh sangat sulit mendapatkan air bersih sekarang ini. Waktu dulu, masyarakat Slp dapat mengambil air di kolam (depan kantor Camat). Sekarang ini apa cuma kolam tsb sebagai satu2nya sumber air di waktu musim kemarau? Saya harap PAM dapat menanggulangi hal ini. Mungkin dimasa depan PAM bisa membuat kolam buatan (spt bendungan) yang fungsinya menampung air hujan pada waktu musim hujan dan bisa dimanfaatkan diwaktu kemarau. Saya doakan Cik Siti seandainya menjabat sebagai wakil rakyat di Slp bisa mengatasi hal ini. Oh ya hampir lupa, komentar Cik Siti ttg Wikipedia. Yah memang informasinya tidak begitu akurat, karena siapa saja bisa kasi atau merubah informasi tsb. Mungkin Cik Siti bisa memperbaiki info ttg Slp dengan data yang akurat. Untuk Mo, anda benar, dulu tu ada 2 teman yang bernama Jonizar. Saya mohon maaf karena saya lupa dengan anda maklumlah sudah lama sekali. Ini alamat e-mail saya ini odji_item@yahoo.com, janganlah sungkan menulis. Cik Siti sekali terimakasih dan sampaikan salam sama adik saya, mohon maaf karena jarang memberikan berita.

Wassalaam,
Fauzi, Riverside, Ca

Anonymous said...

Assalammualaikum Wr,wb

Pagi Cik siti, saye mengucapkan terima kasih yang sebesar2nya kepada cik siti, sehingga saye bise menyambung kisah dengan salah satu teman semase SD yaitu bung Oji yang saat di California, semoga ianya menjadi ladang ibadah buat cik siti, ohya cik ada pantun kemaren kenape tak jawab...???, kami tak jual cik, kalau nak ambek ,ambek aje cik hahaha...hahaha...hahaha.

Wassalam,

MO

Cik Siti said...

mak eh... tak jual rupenye. yelah, pantun abang MO yang belepak tu saye pungut aje e?

Nyalekan pelite gantung di dinding
Main ketawak diiring suling
Kalau yang ade cume seonggok kepinding
Bawakkan saje ke pasar juling

kalau laku dijual, duitnye bisa buat tambang ke Selatpanjang tu, hehehehehe....

Pergi ke pasar membeli lakse
Tidaklah lupe membawa payung
Meskipun caleg, hambe hanye orang biase
Partai Demokrasi Pembaruan tempat hambe bernaung

siapepun nantinya yang terpilih menjadi anggota DPR/DPRD mudah-mudahan bisa membawa perubahan yang baik di kampung kite.

Sungguh tinggi pohon ilalang
Tumbuh subur di bawah pohon asam paye
Jalan diponegoro memanglah panjang
Sebelah rumah De Daham, alamat saye

Awak pikir hujan turun segere
Tapi ternyate kemarau juge
Awak pikir bukan saudare-mare
Tapi ternyate ceruk jerangau juge

Dari Penyagun ke Anak Setatah
Kaki penat, singgah di Kayu Are
Kini Meranti belum ade pemerintah
Abang berminat baleklah segere


------

Sori bang, lambat balas.
Alhamdulillah sudah beberape kali blog ini menjalinkan yang sudah terputus, mengeratkan yang sudah terikat. Menyambung yang belum teruntai.

Inlah harapan saye, menjadi orang yang bermanfaat buat orang lain. Mudah-mudahan dimase yang akan datang saye bisa lebih berbuat banyak.

Anonymous said...

Ketaman cik puan mencari miso
Miso dihidangkan memakai talam
Hati malu berkirim foto
Karena kami orangnya hitam

hahaha...hahaha.....hahaha

Blog cik siti menjalin kontak
Mencari teman yang terlupakan
Bukannye menolak ape yang dimintak
Kami tak ade minat dipemerintahan

Bangun tidur jalan tertatah
Sandaran kursi buat bertumpu
Kami tak berbakat di pemerintah
Karena kami merase tak mampu

Selat bernama air hitam
Selat terletak di Selatpanjang
Walaupun tangan tidak bersalam
Kekerabatan tetap harus dikenang

Naik sepeda ke kayu are
Dijalanan hujan gerimis
Memang betul kate sedare
Memang saye adik kak anis

Tegur sudah Email pun sudah
Banyak kata dirangkai rapi
Jika ada kate nan salah
Beribu maaf mohon diberi.


Jambi,

MO

meranti said...

assamualaikum...
salam kemenangan meranti..tapi banyak hal yang peru kita benahi di meranti.pertama masyarakat harus ditmukan sama tokoh2 meranti selama ini masyarakt hanya menurut tanpa melihat visi dan misi.yang kedua tolong hapuskan premanisme dis,panjang.yang ketiga..buat lah badan hkum yang kuat..yang keempat..mahasiswa dan masyarakat harus proakfip melihat kinerja pemerintah..dan jangan mau dibodoh sama org yang tdak bertanggung jwb..isaallah 1 thn lagi saya akan pulang dan akan menyelesaikan kulyah...bantu saya dalam membentuk generasi muda yang lebih baik..

Anonymous said...

Maksud hati pergi berburu
Tapi terlupa bawa senapang
Sudah lame selesainye pemilu
Tentu cik siti banyak waktu luang

Budak kecik bermain guli
Asyik bermain dekat perigi
Selamat atas mekar kab Meranti
Bahu membahu kita bangun negeri

Hari hujan pakailah payung
Hati hati jatuhnya cabang dan dahan
Kehormatan negeri patut dijunjung
Harapkan pemekaran bawa perubahan

Kabupaten bernama Kabupaten Meranti
Ibukotanya di pulau Tebing Tinggi
Bagaimana khabarnya cik siti
Lama tak ketemu masih ke ingat kami

Sudah jauh kapal berlayar
Singah sebentar di sungau tohor
Satukan tekad bulatkan ikrar
Supaya meranti menjadi tersohor

Jari sepuluh terbalut maaf
Maaf dari hati sanubari
Harap di maklum kata yang silap
Pantun ditutup sampai disini

Jambi, 25 Juli 2009

MO

PeTuaH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan