Friday, February 09, 2007

Selatpanjang Terancam Flu Burung

Mungkin ini akan menjadi informasi bagi teman-teman sekampung dan setanah air yang sekarang lagi berada di perantauan. Selatpanjang, kampung halaman kita yang tercinta dinyatakan positif flu burung. Setelah dilakukan pemeriksaan pada ayam milik salah satu masyarakat Selatpanjang yang berada daerah Rintis, Desa Banglas Barat. Dari pemeriksaan tersebut dinyatakan positif flu burung.

Pemerintah setempat sudah mengeluarkan perintah larangan pemeliharaan unggas dan meminta masyarakat yang memelihara unggas untuk segera memusnahkan peliharaan mereka untuk menghindari penyebaran penyakit flu burung.
Namun, pemerintah setempat tidak menyatakan hal yang sama terhadap penangkaran burung walet yang marak didirikan di kota Selatpanjang. Dan tidak ada pernyataan resmi dari Pemerintah bahwa burung walet terbebas dari flu burung. Hal ini tentu saja membuat khawatir masyarakat Selatpanjang yang pada umumnya mereka tinggal di kelilingi oleh sarang burung walet.

Akankah masyarakat aman dari flu burung bila sarang-sarang burung walet yang menghiasi kota Selatpanjang tidak ikut dimusnahkan? Ini menjadi pertanyaan seluruh masyarakat Selatpanjang dan semoga Pemerintah setempat mampu memberikan jawaban.

11 comments:

Edy Chandra said...

"Pemerintah Mana Perhatian - Mu"

Walet yang beterbangan bagi orang Selatpanjang adalah uang, tetapi selama ini mereka tidak mau tahu betapa besar dampak negatif di lingkungan hidup di Selatpanjang

Biarpun sudah tahu negatifnya, tetapi toh...bangunan tetap dibangun setinggi2nya... dan juga semakin marak pemeliharaan Walet.. .sangat di sayangkan, Pemerintah Kota Selatpanjang yang konon katanya mau mekar / mau mendirikan kabupaten Meranti, sekarang benar di timpa masalah dan musibah yang besar

Berikut ini saya cantumkan beberapa hal :
1. Headline Kompas :
Mati lampu selama 2 minggu -> ga tanggung-tanggung juga (mungkin akibat korupsi mesin dieselnya dari kabupaten bengkalis / camat Selatpanjang sendiri (*Opini*))

2. Akhirnya setelah di nanti-nantikan terjadi juga toh..FLU BURUNG -> Bird Flu ... buset... di jamin pulang selat ga da makanan yang enak lagi... hehe..

3. Kabar berikutnya -> ramalan saja ko..

Cluster Flu Burung (Akibat maraknya burung walet di setiap perumahan dan jalanan sehingga setiap burung itu terbang dengan membawa VIRUS ujung-ujungnya akan menyebar kemana saja... efeknya yaitu air minum Selatpanjang, kemudian makanan Selatpanjang - Imlek yang kemungkinan bisa di jadikan pariwisata musiman/tahunan menjadi tidak ramai... )

Beberapa catatan buat yang masih hidup di Kota Selatpanjang
1. Minuman sudah menjadi racun / minuman virus yang sangat bahaya..disarankan untuk membeli minuman ber Merk seperti Aqua / 1 Galon 10 rb jika irit2 mungkin masih bisa minum beberapa hari... (mahal sih, daripada nyawa melayang -> mahalan mana ? :) )

2. Makanan luar -> Kaki lima, ekstra hati2 saja, karna kadang2 masyarakat Selatpanjang yang kurang ngerti flu burung secara TIDAK SENGAJA / SENGAJA masak daging ayam yang mengandung flu burung

3. Hati2 Anak-anak... antibodi anak-anak masih sangat renggang terhadap flu burung

4.. Nunggu saya cari informasi lagi dan nunggu informasi selanjutnya di Selat

"Semoga Pemerintah Bertindak Cepat, Puskesmas bisa di gunakan sebagai ruang isolasi bagi suspect flu burung dan Melakukan pemusnahan besar-besaran terhadap ayam-ayam (termasuk ayam hidup---maksudnya prostitusi .. bwahahaha :) ) dengan ganti rugi yang sepantasnya, Pemerintah pusat menentukan sebesar 12500 per ekor dlu parah ... 7500 atau 10 rb per ekor saja... ayam hidup biarkan lah bertaubat :o "

Cik Siti .... tolong ya... kasih tau teman-teman, saudara/kerabat cik Siti yang di Selat supaya hati..

"Cik Siti dluan bikin blognya nih... padahal pengen juga bikin tu...saya dapat informasinya juga dari teman di Forum Selatpanjang :) promosi ya.. tolong kalau ada informasi baru di post juga http://loveselat.fr-bb.com (numpang promosi lagi :p )"

rien said...

Kalau memang gitu ceritanya..lebih baik cik siti antisipasi saja..
Pindah dari selatsepanjang..pindah di rumah ku saja..he..he..
Mungkin 90% yang punya sarang walet orang pemerintahan????

Cik Siti said...

Waaah... keluar dari Selatpanjang? belum terpikirkan oleh saya tuh. Saya gak mau memikirkan diri sendiri, keluar dari Selatpanjang berarti saya hanya menyelamatkan diri saya. Bagaimana dengan masyarakat yang lainnya?
Saya ingin, bagaimana bisa menyelamatkan masyarakat Selatpanjang seluruhnya, sekalipun harus menentang pemerintah, ciee... baru sekedar ngomong aja nih, hehehe...

Nah, soal walet nih, hari ini saya baca di koran, ada masyarakat yang menemukan burung-burung walet yang mati di laut. Menurutnya walet2 tersebut dibuang oleh pemilik penangkaran burung walet, soalnya ditemukan berkelompok.

Edy Chandra said...

Mampus de... mendekati kehancuran....

Basmi waletnya please.... capek de...
Tidak semuanya lar.. itu milik pemerintah..tetapi kalau pemerintah basmi walet tu.... saya rasa APBD Selatpanjang akan krisis blom lagi tu...lagi mau mekar ... capek ah...

Susah nih selat...

Cik Siti said...

Memang sih, kalo dilihat2 pembasmian burung walet akan berdampak pada PAD yang diperoleh dari pajak penangkaran sarang burung walet.

Tapi saya gak terlalu mikirin itu, sejak awal penangkaran burung walet emang udah salah. Saya malu, karena selatpanjang dijuluki kota sarang burung walet. Berdasarkan perda penangkaran burung walet harus jauh dari pemukiman masyarakat, tapi pemerintah selalu aja memberi ijin kepada pengusaha mendirikan sarang burung walet ditengah2 kota Selatpanjang. Kelihatan banget rakusnya pemerintah.

Anonymous said...

asslm.wr.wb.

selamat malam cik siti...?
akhirnya ku temukan juga blogger asli kota selatpanjang yang sesungguhnya.......

salam kenal dengan saya asli berasal dari kota selatpanjang, semoga blog cik siti bisa menjadi sarana penglihatan dan pendengaran yang bisa menjelaskan kota selatpanjang setiap saat....

cik siti bisa memberi sedikit materi atau cerita tentang selatpanjang di blogger saya, http://khoirudin165.blogspot.com

terima kasih sebelumnya...
salam celoteh cik siti

regard

khoirudin

Anonymous said...

cik siti:saye ni orang selatpanjang asli.saye dari dulu nak msuk blok ini tak dapat2...skrg baru lah bisa...
kalo iy cik siti tw seluk beluk selatpanjang,,,tentang meranti,,saye nak taanye dlu,dimana tempat kampung orang asli selatpanjang.tlg di cari dulu,,,

Anonymous said...

Bx-60ppv
huh tak dapat msuk di blok cik siti...susah betol cik siti..saye boedak selatpanjang yg menuntut ilmu dijogja,,,dari dulu tak dapat2 msuk blok cik siti ni,,

Cik Siti said...

Maaf beribu maaf apabila susah untuk mengakses blog saya ini. Saya sendiri tidak tau kenape, sedangkan saya di Selatpanjang bisa mengaksesnya dengan mudah.

Dan maaf karena belum sempat update blog ini. Sebenarnya banyak hal yang ingin saye tuliskan di blog ini. Insya Allah bile ade waktu senggang akan saye update

Cik Siti said...

Perkambungan orang asli banyak terdapat di Teluk Kepau atau Kepau Baru, Sonde. Itu aje yang saye tau.

Saye sendiri punye kenalan dengan orang suku asli dari Kepau Baru.

Anonymous said...

Kamu pikir kamu itu siapa ya? mau menutup usaha walet, kemungkinan kamu ngga punya usaha walet, jadi kamu iri. emangnya coleteh kamu itu bener. SALAH SEMUANYA tau nggak?

PeTuaH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan