Thursday, January 08, 2009

Riak Penolakan Kabupaten Meranti

Rabu, 7 Januari 2009 14:50
Demo di Bengkalis,
Masyarakat Pulau Padang Tolak Gabung Kabupaten Meranti


Kabupaten Meranti telah resmi dibentuk, namun masyarakat Pulau Padang, Kecamatan Merbau justru berdemo minta tetap bersama Kabupaten Bengkalis.

Riauterkini-PEKANBARU- Sekitar 500 masyarakat dan pemuda Pulau Padang, Kecamatan Merbau menggelar aksi unjukrasa di kantor Bupati dan DPRD Bengkalis, Rabu (7/1/09). Aksi tersebut digelar dalam rangka menyuarakan penolakan masyarakat untuk bergabung dengan Kabupaten Kepulauan Meranti, yang undang-undangnya disahkan DPR RI pada 19 Desember 2008 lalu. Selain menolak bergabung dengan Kabupaten Meranti, masyarakat Pulau Padang juga meminta tetap masuk dalam wilayah Kabupaten Bengkalis.

Menurut Wakil Ketua Forum Komunikasi Pemuda dan Masyarakat Peduli Pulau Padang Umariyadi saat dihubungi riauterkini mengungkapkan alasan aksi. “Kami menolak bergabung dengan Kabupaten Meranti karena dua alasan,” ujarnya.

Dijelaskan Umariyadi, alasan pertama disebabkan selama proses perjuangan pembentukan Kabupaten Meranti masyarakat Pulau Padang tidak pernah sama sekali dilibatkan. Perjuangan terkosentrasi di Selatpanjang, Tebing Tinggi. Kedua, masyarakat Pulau Padang khawatir dengan bergabung pada Kabupaten Meranti terjadi penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. “Kami takut nanti biaya pendidikan dan perobatan yang sudah gratis akan kembali berbayar,” keluhnya.

Lebih lanjut Umariyadi mengatakan, bahwa dalam aksi di kantor bupati, pihaknya diterima Wakil Bupati Bengkalis Normansyah Wahab. Kepada pengunjuk rasa Normasyah mengatakan bisa menerima aspirasi masyarakat, namun tidak bisa memutuskan sendiri. Menurut Normasyah, keputusan wilayah sebuah kabupaten baru kewenangannya ada pada Departemen Dalam Negeri.

Setelah aspirasinya diterima Wakil Bupati Bengkalis, aksi kemudian dilanjutkan di DPRD Bengkalis. Sampai saat ini aksi masih berlangsung. Rencanya massa akan diterima langsung Ketua DPRD Bengkalis Reza Pahlevi beserta sejumlah wakil rakyat.***(mad)


Sumber: Riau Terkini


Komentar saya:

Cam mane ni yong? Kate semue komponen masyarakat mendukung, kenape masih ade penolakan???

7 comments:

Anonymous said...

orang kampong yang mulai mengerti politik dan demokrasi. jangan takut ancaman dari BP2KM

dedy

Anonymous said...

Dalam era demokrasi mana ada yang setuju 100% terhadap satu masaalah.
Selama ini pulau padang tidak juga mendapat apa apa dari bengkalis. Masjid tidak selesai2 dibangun, stadion sepak bola menjadi semak bakau.
Jadi jika masyarakat p padang berkoar koar dapat porsi lebih dari bengkalis itu adalah omong kosong.
Dan lagi perjuangan kab meranti sudah dimulai dari tahun 2005. Seharusnya ketidaksetujuan dimulai dari masa itu, bukan malah sudah jadi UU diributkan.
Kasihan dengan meranti belum apa apa sudah digoyang.
Menurut info yg tidak setuju adalah dari kalangan aparat desa plus PNS serta para kontraktor yang selalu mendapat jatah dari bengkalis.
Untuk masyarakat p padang, pesanku jangan jadi pengacau di kab meranti. Kalau tidak setuju katakan dari dulu.Masa anada mengatakan tidak setuju sudah telambat.
Dan perlu diingat tak ada masyarakat, menjadi lebih sengsara setelah pemekaran. Kab lingga hanya punya PAD 5 milyar, ternyata lebih makmur sekarang dari pada dulu.

Anonymous said...

Kab. Meranti punya historis bekas "kewedanaan selat panjang" dimana pulau padang termasuk didalamnya.

Mau tidak mau pulau padang harus menjadi bagian dari kab. Meranti karena yang dimekarkan adalah eks kewedanaan selat panjang.

Faisal

Anonymous said...

entahlah...entahlah...
ade yang nak jadi Meranti, karena yakin bisa idup senang.
Sorang lagi nak ikut Bengkalis, dengan alasan yang same yakin bisa idup senang. wallahualam.

Bagus jadi macam cik siti. Meranti tak Meranti liburan ke Singapure. Mane ole-oleh ?? bagi2lah dengan orang kampung ni ?'
katenye caleg tentu banyak duet untuk beli buah tangan hahaha

cik minah

Cik Siti said...

Untuk saudara-saudaraku, disini boleh-boleh saja menyampaikan uneg-unegnya. Terserah mau yang pro Meranti ataupun yang kontra, yang penting menggunakan bahasa yang sopan.

Cik minah siapa ya? Ole-ole dari Spore banyak ni. Insya Allah akan saye bagi2kan ke seluruh masyarakat Selatpanjang. Saya ingin Selatpanjang jadi bersih dan tertib seperti Spore, itulah ole-olenye hehehehe... Semue akan dapat merase bile saye terpilih sebagai anggota legislatif. Makanya pilih Saya!!!!!! jangan lupa heee....!! Pilih...jangan tak pilih....!!!

Hahahaha... kampanye....

Vickrie Jelek said...

hidup senang maupun hidu susah tuh same aje...
tegantung tujuan hidup kite...
bagi yang menjadi warga dari Kab.Meranti harap mengerti bahwa Kab.Meranti ibarat anak burung yang baru belajar meninggalkan sarangnya untuk belajar terbang...
kepakan sayap pertamanya takkan membawa posisinya menjadi lebih tinggi dari posisi awalnya,tetapi lebih rendah dari posisi awalnya untuk kemudian ia mempelajari bagaimana mengendarai udara untuk melawan gaya grafitasi bumi
^_^,
so walaupun belum pasti akan hidup senang,tapi jangan pernah takut untuk Hidup mandiri ^_^

Anonymous said...

Dalam kondisi seperti sekarang ini sungguh sulit untuk dapat memenuhi hajat hidup orang banyak secara utuh/sempurna,namun kita tidak juga lupa dengan kondisi yang telah kita jalani selama ini, apakah kita sudah puas dengan keadaan ini seperti kurangnya sarana air bersih,penerangan dan kebersihan, maka dari itu tidak ada salahnya kita mulai dengan gerakan perubahan dengan Pemekaran Meranti terlepas dari pro dan kontrak, sebagai masyarakat Meranti yang ada diperantauan maka saya hanya berharap mari kite dukung pemekaran ini,dan mari juga kita kawal kelangsungan pemerintahan yang adil dengan lebih mementingkan kepentingan umum sehingga kedepannya Meranti dapat berdiri sejajar dan berjalan beriiringan dengan kabupaten yang lainnya, dan mari kita tunjukkan kekompakan, dan kontribusi kita dalam perjalanan bahtera Meranti ini.

MO
Jambi

PeTuaH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan