Wednesday, May 08, 2013

Optimalkan Pelayanan, Tim Mobile BPMPPT Turun Ke Kecamatan

Drs Defril MSi, Kepala BPMPPT Meranti
SELATPANJANG - Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Kepulauan Meranti terus berupaya meningkatkan pelayanan yang lebih maksimal ditengah-tengah masyarakat. Upaya tersebut termasuk dengan mengerahkan tim mobile ke seluruh wilayah Kecamatan yang ada.
 
Seperti diungkapkan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs Defril MSi, Selasa (7/5) di Selatpanjang. Selain bertujuan untuk memantapkan pendataan perizinan usaha di seluruh Kecamatan, kerja tim juga diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
 
“Kita berupaya memberikan pelayanan yang lebih baik dengan kegiatan jemput bola di setiap Kecamatan. Personil yang diturunkan terbagi dalam tiga tim. Tugas mereka tidak hanya melakukan pendataan sejumlah potensi perizinan, namun juga memberikan sosialisasi pemahaman kepada masyarakat menyangkut ketentuan perizinan yang berlaku berdasarkan Peraturan Daerah,” ungkapnya.
 
Kegiatan tim mobile itu, kata Defril, sudah dilakukan sejak Jumat pekan lalu di Kecamatan Rangsang, kemudian dilanjutkan pada hari Senin kemarin di Kecamatan Merbau, dan selanjutnya akan mendatangi kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Ada 40 jenis kewenangan pemberian izin yang ada di BPMPPT, yang akan dipantau dan disosilaisasikan oleh tim ke setiap kecamatan dalam waktu temporer,” ujarnya.
 
Ia menambahkan, target yang ingin dicapai tidak hanya untuk memaksimalkan pelayanan ditengah-tengah masyarakat, namun juga dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Daerah. “Adapun 40 kewenangan perizinan itu antara lain menyangkut Tanda Daftar Gudang, SITU, SIUP dan lainnya,” jelas Defril. rahmi

Leukemia Tak Surutkan Semangat Dwi Fitriani Ikuti UN

SELATPANJANG –Walaupun menahan rasa sakit akibat kanker darah yang dideritanya, Dwi Fitriani  tetap berjuang mengikuti ujian nasional (UN) kesetaraan Paket B di PKBM Daya Guna, Desa Alahair. Dwi Fitriani yang lahir pada 7 Februari 1997, meskipun usianya remaja, namun fisiknya masih seperti anak-anak berumur 11 tahun. Fitriani bertekad menamatkan pendidikan di SMP yang pernah ia tinggalkan karena penyakit yang dideritanya. Semangatnya untuk terus bersekolah pun didukung orangtua, dan pihak PKBM yang selalu memabntu dan membimbingnya dalam belajar.
 
Menurut Pengelola PKMB Daya Guna, Mahmudin, penyakit Leukimia atau kanker darah, yang telah bersarang ditubuh Dwi Fitriani sejak ia duduk dibangku SD. Setelah menamatkan SD, ia tidak melanjutkan ppendidikan ke jenjang SMP, karena orang tuanya khawatir jika bersekolah akan memperparah kondisinya, yang sering tiba-tiba pingsan. Namun, semangatnya untuk belajar tidak pernah pudar, meskipun tidak sekolah ia belajar di rumah dengan mengundang seorang guru privat.
 
“Semangatnya untuk belajar memang tinggi, anaknya cukup cerdas juga layaknya anak-anak normal. Kemarin orang tuanya memberikan homeschooling dengan mendatangkan guru privat namun materi pembelajaran tetap dari sekolah, namun Fitriani berkeinginan sekolah layaknya anak-anak remaja lainnya disekolah formal, namun dengan kondisi yang tidak memungkinkan, dia harus mengikuti paket B. Keinginannya ingin menyelesaikan sekolah hingga SMA dan mendapatkan ijazah, bahkan kalau memungkinkan ia ingin kuliah,” tutur Mahmudin.
 
Dijelaskan pula Mahmudin bahwa, seharusnya pada  saat berlangsung UN, Fitriani diharuskan melakukan transfusi darah ke Pekanbaru, namun ia tidak mau lagi menunda UN, sehingga ia harus melawan penyakitnya agar bisa menuntaskan UN dan menadapatkan ijazah setingkat SMP.  “Ini harusnya menjadi contoh buat anak-anak kita yang sehat, agar mereka bersemangat dalam belajar. Sedangkan Fitriani yang lagi sakit bisa bersemangat bersekolah dan mengikuti UN,” sebutnya.
 
Sayangnya, kami tidak bisa mewawancarai langsung Fitriani yang sedang mengikuti UN. Begitu usai UN, Fitriani pun langsung berangkat ke Pekanbaru untuk menjalani pengobatan rutin, dan transfusi darah. Rahmi
 

PeTuaH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan