Leukemia Tak Surutkan Semangat Dwi Fitriani Ikuti UN
SELATPANJANG –Walaupun menahan
rasa sakit akibat kanker darah yang dideritanya, Dwi Fitriani tetap berjuang mengikuti ujian nasional (UN) kesetaraan
Paket B di PKBM Daya Guna, Desa Alahair. Dwi Fitriani yang lahir pada 7
Februari 1997, meskipun usianya remaja, namun fisiknya masih seperti anak-anak
berumur 11 tahun. Fitriani bertekad menamatkan pendidikan di SMP yang pernah ia
tinggalkan karena penyakit yang dideritanya. Semangatnya untuk terus bersekolah
pun didukung orangtua, dan pihak PKBM yang selalu memabntu dan membimbingnya
dalam belajar.
Menurut Pengelola PKMB Daya Guna,
Mahmudin, penyakit Leukimia atau kanker darah, yang telah bersarang ditubuh Dwi
Fitriani sejak ia duduk dibangku SD. Setelah menamatkan SD, ia tidak
melanjutkan ppendidikan ke jenjang SMP, karena orang tuanya khawatir jika
bersekolah akan memperparah kondisinya, yang sering tiba-tiba pingsan. Namun,
semangatnya untuk belajar tidak pernah pudar, meskipun tidak sekolah ia belajar
di rumah dengan mengundang seorang guru privat.
“Semangatnya untuk belajar memang tinggi, anaknya cukup
cerdas juga layaknya anak-anak normal. Kemarin orang tuanya memberikan
homeschooling dengan mendatangkan guru privat namun materi pembelajaran tetap
dari sekolah, namun Fitriani berkeinginan sekolah layaknya anak-anak remaja
lainnya disekolah formal, namun dengan kondisi yang tidak memungkinkan, dia
harus mengikuti paket B. Keinginannya ingin menyelesaikan sekolah hingga SMA
dan mendapatkan ijazah, bahkan kalau memungkinkan ia ingin kuliah,” tutur
Mahmudin.
Dijelaskan pula Mahmudin bahwa, seharusnya pada saat berlangsung UN, Fitriani diharuskan
melakukan transfusi darah ke Pekanbaru, namun ia tidak mau lagi menunda UN,
sehingga ia harus melawan penyakitnya agar bisa menuntaskan UN dan menadapatkan
ijazah setingkat SMP. “Ini harusnya
menjadi contoh buat anak-anak kita yang sehat, agar mereka bersemangat dalam
belajar. Sedangkan Fitriani yang lagi sakit bisa bersemangat bersekolah dan
mengikuti UN,” sebutnya.
Sayangnya, kami tidak bisa mewawancarai langsung Fitriani
yang sedang mengikuti UN. Begitu usai UN, Fitriani pun langsung berangkat ke
Pekanbaru untuk menjalani pengobatan rutin, dan transfusi darah. Rahmi
No comments:
Post a Comment