Wednesday, May 08, 2013

Leukemia Tak Surutkan Semangat Dwi Fitriani Ikuti UN

SELATPANJANG –Walaupun menahan rasa sakit akibat kanker darah yang dideritanya, Dwi Fitriani  tetap berjuang mengikuti ujian nasional (UN) kesetaraan Paket B di PKBM Daya Guna, Desa Alahair. Dwi Fitriani yang lahir pada 7 Februari 1997, meskipun usianya remaja, namun fisiknya masih seperti anak-anak berumur 11 tahun. Fitriani bertekad menamatkan pendidikan di SMP yang pernah ia tinggalkan karena penyakit yang dideritanya. Semangatnya untuk terus bersekolah pun didukung orangtua, dan pihak PKBM yang selalu memabntu dan membimbingnya dalam belajar.
 
Menurut Pengelola PKMB Daya Guna, Mahmudin, penyakit Leukimia atau kanker darah, yang telah bersarang ditubuh Dwi Fitriani sejak ia duduk dibangku SD. Setelah menamatkan SD, ia tidak melanjutkan ppendidikan ke jenjang SMP, karena orang tuanya khawatir jika bersekolah akan memperparah kondisinya, yang sering tiba-tiba pingsan. Namun, semangatnya untuk belajar tidak pernah pudar, meskipun tidak sekolah ia belajar di rumah dengan mengundang seorang guru privat.
 
“Semangatnya untuk belajar memang tinggi, anaknya cukup cerdas juga layaknya anak-anak normal. Kemarin orang tuanya memberikan homeschooling dengan mendatangkan guru privat namun materi pembelajaran tetap dari sekolah, namun Fitriani berkeinginan sekolah layaknya anak-anak remaja lainnya disekolah formal, namun dengan kondisi yang tidak memungkinkan, dia harus mengikuti paket B. Keinginannya ingin menyelesaikan sekolah hingga SMA dan mendapatkan ijazah, bahkan kalau memungkinkan ia ingin kuliah,” tutur Mahmudin.
 
Dijelaskan pula Mahmudin bahwa, seharusnya pada  saat berlangsung UN, Fitriani diharuskan melakukan transfusi darah ke Pekanbaru, namun ia tidak mau lagi menunda UN, sehingga ia harus melawan penyakitnya agar bisa menuntaskan UN dan menadapatkan ijazah setingkat SMP.  “Ini harusnya menjadi contoh buat anak-anak kita yang sehat, agar mereka bersemangat dalam belajar. Sedangkan Fitriani yang lagi sakit bisa bersemangat bersekolah dan mengikuti UN,” sebutnya.
 
Sayangnya, kami tidak bisa mewawancarai langsung Fitriani yang sedang mengikuti UN. Begitu usai UN, Fitriani pun langsung berangkat ke Pekanbaru untuk menjalani pengobatan rutin, dan transfusi darah. Rahmi
 

No comments:

PeTuaH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan