Saturday, December 06, 2008

Pohon Sene

Bila anda berasal dari Selatpanjang ataupun pernah menetap di Selatpanjang, pasti tahu pohon Sene (sejenis beringin) yang tumbuh rindang di pemakaman umum jalan Kesehatan. Pohon yang tingginya mencapai ratusan meter ini, bisa dilihat dari kejauhan atau begitu memasuki perairan Selat Air Hitam. Dengan diameter batangnya besar, dan tingginya mencapai ratusan meter, diperkirakan pohon Sene tersebut sudah berusia ratusan tahun. Namun, sekarang kita tidak bisa lagi melihat pohon Sene tersebut.

Hari Jum'at, 14 Nopember 2008, pohon Sene sengaja ditebang oleh pemerintah setempat, karena sudah beberapa kali dahannya patah dan jatuh ditengah-tengah jalan. Hal ini sering terjadi bila pada musim hujan dan ada angin kencang. Khawatir akan membahayakan masyarakat yang melintasi jalan di bawah pohon Sene, maka diupayakan untuk menebang pohon Sene tersebut.


Ada kisah misteri seputar pohon tersebut. Dari cerita yang saya dengar, pihak pemerintah sudah lama ingin melakukan penebangan pohon tersebut, namun banyak orang yang tidak sanggup melakukannya karena pohon tersebut punya penunggu.

Pada hari penebangan, sebelumnya diadakan ritual pemotongan kambing, yang kepala kambingnya di tanam dibawah pohon tersebut. Setelah itu baru lakukan penebangan pohon. Namun saat melakukan pemotongan dahan besar terakhir, para pekerja menemukan masalah. Meskipun dahannya sudah terputus dipotong menggunakan senso, namun dahan tersebut tidak tumbang ataupun jatuh. Penebang pohon tersebut melaporkan kepada pemimpinnya, kemudian pemimpin penebangan yang berada di bawah mengambil segenggam tanah dan melemparkan ke atas, dengan tiba-tiba dahan tersebut jatuh. Diduga, dahan tersebut tidak jatuh karena penunggu pohon tersebut masih ada.

Kini pohon Sene yang rindang tersebut hanya tinggal cerita saja. Cerita tempat pemuda Dipon dan Pasarbaru tidur-tiduran disiang hari pada saat Ramadhan. Dan cerita-cerita misteri seputar pohon tersebut.


Testemonial

Seorang tukang becak pada siang hari pernah membawa seorang penumpang perempuan yang minta diberhentikan di bawah pohon tersebut. Namun dengan sekelip mata perempuan tersebut menghilang.

Tukang ojek dan penumpangnya melihat seorang perempuan berpakaian putih sedang menabur bunga di sebuah kuburan yang berada di bawah pohon tersebut.

Budi, saat hendak pulang pada tengah malam setelah pohon tersebut ditebang, ia melihat beberapa anak kecil bermain di sekitar pohon Sene. Saat itu hujan gerimis, Budi ingin menghampiri anak-anak kecil tersebut namun sempat ia berpikir bahwa tidak mungkin ada anak-anak bermain ditengah malam dan saat gerimis. Keesokan paginya para penduduk yang tinggal di sekitar tersebut, mendengar suara anak-anak ditengah malam hari.




6 comments:

Indra G Siu said...

pokok yg dekat rumah sakit tu belum ditebang lagi? Kan ade banyak pokok tu... yg mane? yang depan TK Bayangkari atau belakang umah sakit seberang kubo? Kalau yg blkg umah sakit tu, saye dulu pernah tido dibawah tu. Tak ade pulak hantu belau yg ngacau, tapi tak tau lah.

Anonymous said...

Teringat waktu kecil dulu, pohon sene ini selalu menjadi tempat seseorang melakukan sesajen-sesajen kepada 'penunggu' pohon sene ini, berupa bermacam-macam makanan, kue, telor, buah-buahan segar, dll. Anehnya kami yang jahil mengendap endap di semak-semak batu nisan, saat sesajen ditinggalkan, dengan semangatnya berebutan mencomot dan menyantap sesajen tsb tanpa ada rasa takut.
Ada juga hal yang menarik saat pohon sene ini berbunga, dihembus angin kencang, bunga yang berwana kuning indah berterbangan seirama dengan hembusan angin, bertebaran di rerumputan hijau menjadi perpaduan warna yang indah di halaman rumah kami.
Cerita-cerita misteri memang selalu terdengar dulunya, tapi kami yang tinggal tak jauh belum pernah melihat sesuatu apapun yang aneh. Sekarang pohon sene cuma tinggal kenangan yang menjadi saksi bisu kejadian-kejadian lalu..

sa

Anonymous said...

Tak terasa mata saya berkaca-kaca membaca blog ini, apalagi komentar dari SA. Kenangan masa kecil yang begitu indah di Selatpanjang

Cik Siti said...

Trime kaseh, ncek2, puan2 yang dah sudi menjengah ke blog saye ini. Mudah-mudahan blog ini bisa jadi pengobat kerinduan ncek2 dan puan2 yang ade diperantauan.

@Indra G Siu: Pohon Sene yang paling beso di kuburan, pas ditepi jalan.
Pohon besar yang di belakang rumah sakit sudah lame di tebang.

Salam kenal buat sa dan selatpanjangku.
orang tue kite dulu cakap, budak2 kecik dulu jelat semue, kue untuk sesajen yang ade di pohon sene dan yang selalu simpang jalan jadi berebut hehehe... jadi malu kalau ingat masa kecil dulu

Anonymous said...

Wah.. Sedih juge hati ini.
Pohon ini banyak betul kenangannya buat saye. tempat kami maen atau makan pisang/apel gratis dari sesajen/sembahyang.
Kate Bah saye pohon dah ade sejak di kecik dulu lagi. Mungkin juga sudah berumur lebih dari seratus tahun.
Name sebenarnye pohon ini Sonokeling (Dalbergia latifolia) di Selatpanjang biasa disebut pohon Sene atau Seno, di kota besar banyak ditanam di pinggir jalan selain rindang juge bagus untuk menyerap polutan.
Dulu kat puncak pohon ini ada sarang burung Elang darat warna coklat (kalau warna putih kami sebut elang laut). Sayang...

Salam,
ES

Cik Siti said...

Oh ye, pohon Sene tu memang tempat sarang burung Elang. Setelah pohon tersebut ditebang, sorenye kelihatan elang-elang kebingungan mencari tempat tinggal. Tapi akhirnye mereka menemukan rumah yang baru. Tak jauh dari pohon sene ade sebuah rumah sarang walet yang tak beroperasi lagi, disanalah elang tersebut tinggal. Ada juge pohon besar ditengah2 kuburan. Saya lihat ada juge elang yang hinggap di pohon tersebut.

PeTuaH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan