Sunday, April 24, 2011

Selatpanjang Kebanjiran

Laporan cuara hari ini Selatpanjang diguyur hujan lebat dan disertai petir selama dua jam.
Hehehe... padahal saya bukan melaporkan keadaan cuaca di Selatpanjang.
Oh ya, lagi-lagi dan untuk kurun waktu yang lamaaaaa sekali... saya tidak berceloteh di blog ini, akibatnya blog terlantar. Yah... Sibuk... (Halah... alasan klasik) hehehehe... 


Dua jam hujan turun, deras.... kalau untuk daerah yang punya drainase yang bagus, hujan tersebut tidak akan menimbulkan masalah. Tapi lain hal di kota Selatpanjang, khususnya di daerah jalan Imam Bonjol. Air setinggi kira 20 cm sudah pasti menutupi ruas jalannya.



Saya teringat pada masa saya kecil dulu, sewaktu orang-orang melayu Selatpanjang masih bertempat tinggal di jalan Imam Bonjol tersebut, dan kebetulan Pak Cik saya tinggal di jalan tersebut (Dulunya yang tinggal di jalan Imam Bonjol tersebut, masih memiliki hubungan keluarga, sebelum satu persatu dijual kepada suku Tionghoa). Dahulunya kiri dan kanan ruas di jalan tersebut memiliki kanal atau parit yang dalam dan luas. Anak-anak disana malah bisa berenang di kanal tersebut apabila terjadi air pasang laut, karena kanal tersebut terhubung dengan Sungai Juling. Tidak ada banjir akibat curah air hujan, banjir akan melanda kawasan tersebut apabila terjadi luapan air laut disaat musim pasang keling. 


Saya melihat ini disebabkan ada kesalahanpenataan pembangunan di Selatpanjan. Mungkin ketika masih bersatu dengan Bengkalis ada proyek peningkatan drainase jalan Imambonjol tersebut, tentu saja kiri dan kanannye di semen, berapa volume atau ukurannya saya pun tidak jauh jelas, karena waktu itu masih terbilang ingusan (walaupun tidak beringus). Tapi setelah selesai ternyata ukurannya jauh sekali berbeda dengan parit sebelumnya, lebarnya semakin mengecil. Ditambah lagi pembanguna ruko-ruko, pemilik ruko sengaja menutupi kanal tersebut sehingga mereka bisa mendapatkan ruang parkir. Kalau saja itu tidak ditutupi tentu air semakin lancar, dan sampah2 tidak tersangkut.


Nah, belum lama ini sekitar akhir tahun 2010 ada proyek membuat gorong2 di jalan Imam Bonjol dan beberapa ruas jalan lainnya supaya melancarkan jalan air dan mencegah banjir. Namun hasilnya sama aja tidak ada hasil alias nol. Jadi proyek pemkab bisa dikatakan mubazir.


Dimakah letak kesalahannya dan apa solusinya? Mari sama-sama kita mencari jawabannya. Kalau sudah menemukan jawabannya sampaikan aja ke wakil rakyat atau Pemkab, mudah-mudahan di dengar

PeTuaH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan