Tuesday, April 11, 2006

Ungkapkan Cinta dengan Maulid Nabi

Hari ini bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1427 H, dimana seluruh umat Islam di dunia memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw atau lebih dikenal dengan Maulid Nabi.

Kenapa kita harus memperingati Maulid Nabi? Padahal Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk merayakan atau memperingati hari kelahiran. Bahkan sepanjang sejarah kehidupan nabi Muhammad, beliau tidak pernah merayakan hari kelahirannya. Lantas, dari manakah munculnya peringatan Maulid Nabi dan apakah tujuannya?

Adalah Malik Al-Muzhaffar, seorang pensiunan militer yang pada masa perang menjabat sebagai salah seorang komandan elite Sultan Shalahuddin al-Ayubbi. Dimasa hidupnya, ia dikenal sebagai seorang yang dermawan oleh rakyat jelata di kota Mosul, yaitu sebuah kota yang terletak di Irak. Dialah yang mencetuskan peringatan Maulid Nabi.

Pada peringatan Maulid Nabi yang ia rintis berisi acara panggung amal dan pentas seni yang hanya memberikan hiburan dan bantuan makanan dan pakaian kepada fakir miskin yang membutuhkannnya. Selain itu, perayaan tersebut juga dijadikan sebagai ajang pertemuan para pedagang dan pengusaha dari berbagai negeri dalam sebuah pameran yang besar-besaran.

Perayaan ini dimulai pada malam maulid dengan menyembelih onta, sapi dan kambing dengan jumlah yang banyak, kemudian dagingnya dihidangkan dalam acara itu untuk dinikmati oleh semua orang. Selain itu, mereka juga mendapatkan santunan dan mendengarkan sirah Nabi Muhammad saw. Mungkin apa yang telah dilakukan oleh Malik Al-Muzhaffar tidak lebih untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada sang Rasul dengan berbagi kebahagiaan bersama masyarakat yang hidup dalam kemiskinan.

Berawal dari perayaan yang dipelopori oleh Malik Al Muzhaffar itu, maka seluruh umat Islam hingga zaman ini selalu memperingati hari Maulid Nabi. Dapat kita saksikan hampir setiap masjid dan musholla pada mengadakan peringatan hari Maulid Nabi, dan terus merambah ke sekolah dan perkantoran milik negara. Namun tak banyak dari kita yang mengikuti peringatan tersebut bisa mengambil makna dari Maulid Nabi, sebagian menganggap hanya sebatas peringatan hari kelahiran seorang insan yang paling mulia bagi umat Islam, dan pengulangan dari cerita sejarah Rasul.

Menurut saya, kita yang sering merayakan hari kelahiran, tujuannya mungkin untuk mengukur keberhasilan yang telah dicapai dalam hidup, seberapa sukses kita dalam karir dan lainnya. Lantas kenapa tidak menggunakan Maulid Nabi sebagai pengukur keimanan kita kepada sang Rasul dan seberapa besar cinta kita kepada Rasul.

Saiyyidina Ali bin Abi Thalib mencintai Rasulullah dengan merelakan nyawanya, menggantikan Rasulullah berbaring di dipannya saat Rasulullah hendak dibunuh oleh pemuda-pemuda Quraisy. Umar bin Khatab ra. Selalu memilih berada di garis depan ketika perang untuk membela Rasulullah, begitu juga dengan Abu Bakar yang setia mendampingi beliau dalam segala keadaan.

Mungkin kita tidak sanggup bila melakukan hal yang sama seperti apa yang telah dilakukan para sahabat-sahabat Rasulullah untuk mengungkapkan rasa cinta mereka kepadanya. Namun ada satu perbuatan yang sangat ringan namun begitu besar maknanya sebagai ungkapan rasa cinta kita kepadanya yaitu dengan bershalawat kepadanya.
Hari ini, 12 Rabiul Awal, cobalah kita hitung, seberapa besar cinta kita kepada Rasul, seberapa sering kita bersalawat kepadanya. Kenapa tidak gunakan hari ini sebagai awal untuk menyatakakan cinta kepadanya dengan menyebut, “Allahuma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali Muhammad.”

Monday, April 10, 2006

Malazz...ZzZzzz...Zzz...

Seorang teman mengirimkan sebuah emailnya kepada saya. Di email tersebut ia menceritakan tentang masalah yang sedang dihadapinya yaitu merasa malas. Malas melakukan sesuatu, baik dalam urusan pekerjaan, pelajaran, maupun dalam hal ibadah. Dan ternyata masalah yang dihadapinya itu pernah saya alami beberapa waktu sebelumnya. Sepertinya bukan saya sendiri yang mengalami penyakit malas, tetapi ia bisa menghinggapi semua orang juga, termasuk teman saya itu.

Kadang-kadang untuk urusan yang sifatnya menghibur juga bisa ikutan jadi malas untuk dikerjakan. Misalnya nonton tv. Padahal tv biasanya bisa membikin orang merasa bergairah karena terhibur dengan aneka program yang ditayangkan oleh stasiun tv.

Apa saja sih yang saya dikerjakan bila dalam kondisi malas seperti itu? Dalam kondisi seperti itu, yang enak dikerjakan adalah tidur-tiduran, makan, main-main. Tapi, semua itu bisa juga membuat kita bosan juga, kemudian malas melakukannya. Lagi-lagi timbul malas.

Saya tidak pasti apa penyebabnya dan kenapa bisa begitu, mungkin terkait pada problema yang sedang dihadapi ataupun stress. Benarkah demikian? Sedikitnya hal itu bisa mempengaruhi saya menjadi malas melakukan suatu kegiatan.

Lantas, bagaimanakah mengusir rasa malas itu?

Ada beberapa hal yang saya lakukan supaya bisa bergairah. Hendaknya ini harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, kemauan yang besar untuk mengusir rasa malas sangat membantu membikin penyakit itu kabur.

Menurut saya penyakit malas ada hubungannya dengan penurunan nilai iman. Jadi, hal yang pertama yang saya lakukan adalah memperbaiki ibadah dan meningkatkan iman. Kalau sudah merasa diri jauh dari Allah, maka saya segera mendekatkan diri kepada Allah.

Untuk melakukan ini saya biasanya akan segera berwudhu. Wudhu merupakan hydrotherapy yang diajarkan oleh Rasulullah. Ini sangat baik sekali untuk menghilangkan capek dan stress. Coba saja, kalau kita lagi letih dan lesu, usapkan air ke wajah, pasti rasanya segar.

Kemudian, saya mengenakan mukena, sarung dan sajadah bersih, segar dan memberikannya haruman sebelum melakukan sholat. Nah, ini bisa disebut dengan aromatherapy, yang juga merupakan sunnah Rasulullah. Biasanya, orang2 akan pergi ke Spa yang biayanya sangat muaahhaall… untuk therapy, tapi dengan cari ini cukup menghemat duit apalagi buat yang gak punya duit. (heheheheheh….)
Suasana yang nyaman akan berpengaruh besar pada kekhusukkan sholat.

Merubah suasana. Lakukan sholat di tempat yang lain dari biasanya. Kalau biasanya di dalam kamar, mungkin ada lebih baik kamar ditata ulang dan posisi sholat kita rubah tanpa merubah arah kiblat. Kalau tidak memungkinkan untuk menata ulang kamar, coba sholat ke ruang lain yang bersih dan nyaman. Cara ini sangat ampuh bagi saya.

Kalau untuk cowok mungkin lebih bagus sholatnya ke masjid2, karena akan mendapatkan suasana yang berbeda dari biasanya. Selain itu dengan cara ini akan memberikan nilai tambah, semakin banyak pindah tempat sujud, semakin banyak yang menjadi saksi atas ibadah kita. Semakin banyak kali melanggkah me mesjid, semakin banyak dosa yang terhapuskan. (Haditsnya saya lupa)


Memutarkan lagu-lagu religius atau memutar kaset mengaji dari qori bersuara merdu bisa juga membuat kita bergairah meningkatkan keimanan. Misalnya dengan mendengarkan lagu-lagu Opick. Ini salah satu cara yang paling saya senangi, sambil mendengarkan lagu, bisa ikutan nyanyi dengan memuji Allah. Pengaruhnya sangat dasyat, lagunya bisa menentramkan hati, dan zikirnya membuat kita ingat kepada Allah. Terkadang bila mendengar lantunan merdu ayat-ayat Al-Qur’an membuat saya jadi iri dengan qorinya dan membuat saya ingin melantunkan kalam Allah seperti yang dilakukan oleh sang qori.

Selain itu, membaca juga bisa memotivasi diri kita untuk bersemangat. Tapi jangan salah buku. Pilih buku yang menceritakan tentang perjuangan orang2 sukses di dunia ini. Coba deh kamu baca kisah-kisah Rasulullah dan para sahabat-sabahatnya. Atau buku tentang ilmuan-ilmuan islam. Dengannya akan memberikan kita semangat yang kuat seperti semangat mereka yang memperjuangkan islam.

Terakhir adalah membuat kegiatan baru yang bermanfaat. Untuk yang satu ini saya harus berinteraksi dengan orang lain. Misalnya dengan teman. Tapi sebaiknya pilihlah teman yang mempunyai pemikiran yang sejalan dengan kita. Karena gak semua teman kita punya pemikiran yang sama, karena ada juga teman yang sukanya hura-hura untuk menghilangkan rasa stress. Tidak salah jika hura-hura untuk menghilangkan stress tapi jika ada yang lebih baik dan bermanfaat kenapa tidak cari cara yang lain saja. Misalnya membuka suatu usaha, seperti yang saya lakukan kemarin, saya membuka usaha bersama seorang teman, semacam usaha wedding organizer yang mengatur suatu acara pernikahan dari a sampai z, pekerjaan yang lumayan mengasikkan dan membuat saya bergairah dan tidak malas lagi.

PeTuaH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan